Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Potensi Investasi UEA di RI Capai Rp 2.282 Triliun

Kompas.com - 16/11/2019, 08:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, potensi nilai investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia mencapai 163 miliar dollar AS, atau setara Rp 2.282 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Ia menyebut nilai investasi itu akan tersebar pada empat sektor yakni energi, periwisata, infrastruktur dan hilirisasi.

"Jadi, angka yang sangat besar sekali," ujar Luhut ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: UEA dan Softbank Janji Tanam Modal, Menkeu Optimistis Investasi Bakal Tumbuh

Mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Koppasus di Timor Timur itu mengatakan, nilai investasi fantastis itu bisa masuk ke Indonesia secara bertahap dalam 4 tahun ke depan atau hingga 2023 mendatang.

Luhut menyebut, dari sekian banyak dana investasi yang akan masuk dari UAE, sektor energi paling mendapatkan suntikan terbesar.

"Untuk energi hampir 50 persen, hilirisasi ada 23-25 persen. Angka sementara ini, berkembang ke atas bukan ke bawah itu 163 miliar dollar AS, kalau saya enggak salah angkanya. Sekarang kami tajamin satu-satu dengan Pak Bahlil (Kepala BKPM) tadi," kata dia.

Pemerintah yakin dengan diterapkannya omnibuslaw, maka akan memudahkan pihak investor berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia gencar menawarkan berbagai macam sektor kepada investor asing.

Baca juga: Uni Emirat Arab Bakal Bangun Perkebunan Buah Seluas 100.000 Hektar di Kalteng

"Badalah Adnoc (Abu Dhabi National Oil Company) dari Abu Dhabi mau masuk itu angkanya bisa 14 miliar dollar AS. Jadi, itu masuk lagi, dari 6 miliar dollar AS jadi 8 miliar dollar AS. Karena presiden sudah kasih perintah dengan menggunakan tadi omnibuslaw, kami akan jalan jauh lebih cepat daripada tahun-tahun lalu," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, pertemuan hari ini membahas masalah sinkronisasi terhadap potensi investasi yang akan dilakukan tahun 2020.

Beberapa waktu lalu, BKPM melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa nilai investasi yang eksisting terdaftar di lembaganya sudah ada Rp 700 triliun.

"Tetapi, kami lihat dari perpaduan data yang tadi itu juga ada potensi untuk bisa sampai Rp 1.000 triliun lebih. Angka-angka pastinya nanti setelah ada izinnya sudah masuk, baru kami umumkan. Tapi yang jelas, investasinya di atas Rp 1.000 triliun," kata dia.

Baca juga: Luhut: Kalau Perlu Ditenggelamkan, Ya Ditenggelamkan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com