Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Sepanjang 2019 Masih Wait and See, Ini Penjelasan BI

Kompas.com - 09/12/2019, 14:17 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Bank Indonesia menyatakan investor sepanjang tahun ini memilih wait and see untuk menanamkan modalnya ke Indonesia karena masih menunggu momentum yang tepat.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia Endy Dwi Tjahjono mengatakan, setelah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), investor tetap bertindak wait and see. Alasannya saat itu mereka menantikan sosok para kabinet kerja presiden periode kedua.

Nyatanya, setelah diumumkan, investor tetap belum tertarik untuk berinvestasi ke Indonesia.

"Waktu awal 2019, mereka wait and see menunggu Pemilu. Siapa yang akan menjadi pemenang. Setelah ada presiden pemenang, mereka menunggu menterinya siapa," ujar Endy ditemui dalam acara Pelatihan Wartawan BI, Labuan Bajo, NTT, Senin (9/12/2019).

"Setelah menterinya diangkat, mereka menunggu programnya seperti. Nah ini memang jadi ada prolong wait and see. Kita lihat masih ada sampai saat ini," lanjut dia.

Baca juga : CORE: Stimulus Fiskal dan Moneter Mampu Pikat Investor

BI menyatakan berbagai sumber memang menyebut langkah investor yang masih wait and see, terutama jika dilihat dari indeks tendensi bisnis itu masih terus menurun.

"Terutama dari komponen profit-profit korporat masih terus menurun. Minat investasi korporasi juga menurun dilihat dari pengeluaran capex masih tertunda," ucapnya.

Selain itu, pemberitaan mengenai perang dagang antara AS dan China belum mereda. 

Sebelumnya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, pertumbuhan realisasi investasi di kuartal III 2019. Dari periode Juli-September 2019, realisasi investasi naik 18,4 persen (yoy) mencapai Rp 205,7 triliun.

Angka pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal III 2019 ini disumbang oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang naik sekitar 18,9 persen mencapai Rp 100,7 dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang naik 17,8 persen sebesar Rp 105,0 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com