MASKAPAI penerbangan Garuda Indonesia belakangan ini tengah mengalami banyak permasalahan.
Mulai dari pergantian manajemen hingga beberapa kali, soal laporan keuangan yang mencuat keluar, dan yang terakhir mengenai kasus penerbangan ferry pesawat baru yang datang dari Perancis.
Pada awalnya tersebar di media mengenai Garuda Indonesia yang mengalami kerugian, sehingga dibutuhkan pergantian manajemen untuk memperbaikinya.
Namun, dengan munculnya beberapa permasalahan sampai dengan peristiwa terakhir belakangan ini, maka untuk sementara dapat disimpulkan bahwa persoalan yang dihadapi Garuda ternyata tidak mudah atau tidak cukup untuk dapat diselesaikan dengan “hanya” melakukan pergantian tim manajemen.
Apabila kita kembali ke belakang, saat diketahui Garuda kesulitan keuangan sehingga perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar. Mungkin perlu dipikirkan untuk menyelidiki terlebih dahulu tentang penyebab mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Masalah finansial di sebuah maskapai penerbangan memang tidaklah sederhana, antara lain karena beberapa hal utama yang sangat mempengaruhinya.
Yang pertama adalah maskapai penerbangan membutuhkan kapital yang sangat besar. Pada saat yang bersamaan, maskapai penerbangan adalah sebuah bisnis yang margin keuntungannya sangat “tipis”.
Baca juga: Soal Laporan Keuangan, Luhut Bilang Garuda Tak Boleh Bohong Lagi
Itu sebabnya maskapai penerbangan memang membutuhkan seseorang dengan latar belakang finansial yang sarat pengalaman. Itupun tidak cukup, karena di sisi lain bisnis dalam dunia penerbangan sangat membutuhkan pula sosok manajemen yang menguasai atau setidaknya dibekali dengan latar belakang pengetahuan tentang anatomi penerbangan yang sangat “khas” dan “unik”.
Dunia penerbangan yang erat sekali dengan dinamika perkembangan kemajuan teknologi mutakhir membutuhkan disiplin tinggi dari para pelakunya. Ketaatan yang tanpa kompromi terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku, menyebabkan proses pengelolaan operasi penerbangan menjadi tidak mudah dan taruhannya adalah terhadap tingkat keselamatan penerbangan.
Dalam pengelolaan sebuah maskapai penerbangan sudah terbiasa akan terjadi interaksi yang dinamis dalam kesehariannya. Paling tidak antara divisi Marketing, Operasi Penerbangan, dan divisi Adminstrasi dukungan logistik penyiapan dan pemeliharaan pesawat terbang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.