Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Sentimen Virus Corona Hanya Berpengaruh Sesaat terhadap Pasar

Kompas.com - 27/01/2020, 14:53 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan yang lalu melemah dan pada pembukaan hari ini, Senin (27/1/2020), yang melemah dipengaruhi oleh sentimen akibat merebaknya virus corona.

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menilai meskipun memunculkan sentimen negatif, tetapi dia memproyeksikan kejadian ini tidak berlangsung lama.

"Saya pikir pengaruhnya ini jangka pendek. Investor di pasar (spot, bursa) tidak perlu panik. Pengaruhnya jangka pendek kira-kira seminggu atau dua mingguan," ujar Hans kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Virus corona, bagaimanapun juga sangat memengaruhi aktivitas perekonomian global, terutama di pasar Asia.

"Kemudian pasar Asia pagi ini dibuka rata-rata melemah, termasuk pasar di Indonesia. Ini karena kekhawatiran penyebaran virus ini. Karena kita lihat tentu memengaruhi aktivitas ekonomi. Kalau virus berkembang, orang terhenti berinvestasi. Kalau mobilitas orang terhenti, berarti ekonomi tidak berputar," ujarnya.

Baca juga: BI: Sentimen Virus Corona Sebabkan Capital Outflow di Bursa Saham

Selain itu, perayaan tahun baru Imlek pun juga membuat masyarakat mempertimbangkan melakukan aktivitas di luar rumah.

"Apalagi habis Imlek, mobilisasi orang ke mana-mana. Karena ada virus itu, orang khawatir menyebar," ucapnya.

Pengaruh virus Corona terhadap perekonomian global juga disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Dia menyebutkan, virus corona menjadi salah satu penyebab terjadinya capital outflow atau kaburnya modal dari Indonesia.

Pernyataan tersebut mengacu pada data aliran modal keluar dari instrumen saham sebesar Rp 980 miliar sepanjang pekan lalu.

"Di SBN memang ada dana masuk Rp 3,8 triliun, sementara di saham ada outflow Rp 0,98 triliun (Rp 980 miliar) di minggu ini," katanya di Kompleks BI, Jakarta, Jumat lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com