BEIJING, KOMPAS.com - Para produsen mobil memutuskan untuk menarik karyawan mereka dari China dan mempertimbangkan untuk menunda produksi di negara tersebut seiring dengan virus Corona yang merebak dari kawasan Wuhan dalam satu bulan terakhir.
Dikutip dari CNBC, sebagian besar produsen mobil telah melakukan pelarangan perjalanan dinas ke China seiring dengan persebaran virus yang begitu cepat. Pasalnya hingga Senin (28/1/2020), setidaknya 82 orang tewas dan 2.900 orang terinfeksi di seluruh dunia.
Industri manufaktur di China saat ini terngah terhenti sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru China di kawasan tersebut. Namun demikian, seharusnya sudah beroperasi normal pekan ini.
Baca juga: AirAsia Batalkan Penerbangan ke Wuhan karena Virus Corona, Ini Kompensasi buat Penumpang
Berdasarkan sumber CNBC, produsen mobil di seluruh dunia yang memiliki pabrik di China kemungkinan harus menutup pabriknya lebih lama.
Beberapa produsen kendaraan bermotor seperti Honda Motor dan PSA Group telah mengeluarkan kebijakan, keduanya memutuskan untuk menarik pegawai mereka yang bekerja di kota-kota sekitar Wuhan.
Nissan pun berencana untuk mengembalikan sebagian besar pegawai dan sanak familinya dari Wuhan ke Jepang.
"Kami memandang serius kondisi kesehatan dan keamanan dari pegawai dan keluarganya," ujar juru bicara Nissan melalui e-mail.
Baca juga: Ekonomi Singapura Bakal Tertekan karena Virus Corona
"Kami secara berhati-hati melakukan evaluasi atas kondisi epidemik yang terjadi di Wuhan dan China. Selain itu, kami juga terus memastikan pegawai kami terus mendapatkan informasi dan dukungan yang mereka butuhkan," ujar dia.
Sementara PSA Group mengatakan, keputusan untuk memulangkan karyawan dari Wuhan sesuai dengan usulan pemerintah Perancis yang telah berkoordinasi dengan pemetintah China.
Mereka akan segera memulangkan penduduk Perancis dari Wuhan kembali ke negara asalnya di pertengahan pekan ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.