Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Tetap Masuk dalam Indeks Saham LQ45

Kompas.com - 31/01/2020, 07:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) kembali berada dalam jajaran emiten yang terdaftar di indeks saham LQ45 untuk periode perdagangan Februari hingga Juli 2020.

Keberadaan BTN di LQ45, menurut Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul, menunjukkan kepercayaan para pelaku pasar modal atas kinerja perseroan.

LQ45 merupakan indeks dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini terdiri dari 45 emiten yang diseleksi BEI berdasarkan beberapa kriteria seperti likuiditas dan kapitalisasi pasar.

Baca juga: 10 Emiten Keluar dari Indeks Kompas100, Ini Penggantinya

Chaerul mengatakan, dengan posisi perseroan tetap dalam jajaran LQ45 menunjukkan para investor memandang positif pada kinerja dan prospek bisnis BTN.

“Posisi BTN dalam indeks tersebut tentu tidak terlepas dari dukungan kinerja dan prospek positif pada bisnis perseroan. Kami akan terus melakukan berbagai inovasi untuk mengukuhkan posisi sebagai bank tabungan yang menyediakan berbagai produk perbankan terutama hunian terbaik bagi masyarakat Indonesia,” jelas Chaerul di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Chaerul melanjutkan, pihaknya juga tengah merancang berbagai bisnis model baru. Rancangan model tersebut akan digunakan untuk menggarap berbagai potensi bisnis di Indonesia.

“Tentunya kami terus berkomitmen mencatatkan kinerja terbaik bagi para pemegang saham," tutur dia.

Baca juga: Fokus Garap Nasabah Milenial, Ini 5 Strategi BTN

Sementara itu, analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan menilai positif bergabungnya Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama BTN yang baru. Erni memandang Pahala memiliki pengalaman di Bank Mandiri dengan basis dana ritel yang kuat.

Pengalaman tersebut, tambah dia, akan menjadi amunisi untuk membawa BTN menggarap pasar dana murah.
Erni mengungkapkan dengan adanya perubahan nomenklatur direksi di bank spesialis perumahan ini juga akan mendukung upaya perseroan menggarap pasar ritel.

"Secara keseluruhan, kami menilai BBTN memiliki ruang yang luas untuk menurunkan biaya dana,” ujar Erni.

Baca juga: BTN Tak Akan Tambah Kantor Cabang dan ATM Pada 2020, Kenapa?

Menurut Erni, rencana BTN membentuk Asset Management Unit (AMU) di 2020 juga akan membantu perseroan menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL).

"AMU akan secara spesifik mengatasi problematika KPR dengan membeli aset bermasalah dari BTN, mengelola aset tersebut, dan menjaga stabilitas harga aset,” jelas Erni dalam risetnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com