Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Virus Corona ke Indonesia: Ekspor Terancam hingga Pengusaha Hotel Gundah Gulana

Kompas.com - 04/02/2020, 10:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

2. Sektor pariwisata terdampak

Sri Mulyani juga memaparkan, wabah virus corona juga akan berdampak sektor pariwisata. Apalagi, pemerintah telah melarang terbang beberapa maskapai dalam negeri dari dan ke China. Sehingga, turis China di berbagai daerah pariwisata akan menurun.

"Tapi kita juga punya pariwisata yang mungkin akan terpengaruh (karena virus corona)," kata Sri Mulyani.

Namun dia mengatakan, pihaknya akan menjalankan beberapa kebijakan (policy) untuk membuat struktur ekonomi RI lebih berimbang. Dia pun berharap, kebijakan yang telah dicanangkan sejak tahun lalu itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi 2020.

"Kita harap nanti ada hasilnya di 2020. Misalnya konstruksi, ini kita sudah keluarkan cukup banyak policy untuk meningkatkan dan menstimulus sektor-sektor properti dan konstruksi," ujar Sri Mulyani.

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan virus Corona virus sangat mempengaruhi sektor pariwisata, terutama kunjungan wisatawan asal China.

"Sudah sekarang itu dilarang, nggak ada yang datang (turis China). Lebih parah lagi sekarang, Bali itu sepi. Singapura itu sekarang sepi. Kita Manado habis, Bintan juga nggak ada sama sekali," katanya di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Senin (3/2/2020). Luhut memperkirakan, kerugian virus Corona terhadap sektor pariwisata Indonesia mencapai puluhan juta dollar AS.

"Jadi kita bisa rugi berapa puluh juta dollar AS per bulan," ucapnya.

Baca juga: Menaker Pastikan TKA China di RI Tak Tertular Virus Corona

3. Pengusaha hotel gundah gulana

Hariyadi yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan tersebarnya virus Corona sangat berdampak terhadap okupansi penginapan. Misalnya saja di Bali yang kerap didatangi turis China. Ia menyebut turis China yang datang ke Bali mencapai 1,7 juta orang per tahunnya.

"Sekarang sudah mulai berdampak seperti Bali itu drop sekali. Kita berbicara pariwisata ya, paling terpukul dan paling terasa dampaknya," ujarnya.

"Karena sekarang turis dari China itu terakhir kalau enggak salah 1,7 juta orang, otomatis kalau enggak ada penerbangan dari China ya sudah itu hilang," sambung Haryadi.

Haryadi belum memiliki data pasti anjloknya jumlah kunjungan wisman ke Bali. Namun dari laporan di Kabupaten Badung saja, tingkat keterisian hotal kini di bawah 30 persen. Padahal saat low season kunjungan wisman, biasanya tingkat keterisian hotel di Bali paling sedikit 40 persen. Selain Bali, Manado juga terekena imbas karena menjadi kota kedua dengan kunjungan turis terbanyak dari China. Ia mengatakan, 70 persen turis yang masuk ke Manado yakni turis asal China.

Kini kata dia, saat mewabahnya virus corona di China, hanya tinggal 30 persen turis yang masuk ke Menado.

"Seperti saya contohkan Manado, itu dampaknya paling lumayan karena dia terdongkrak turis dari China," kata dia.

Baca juga: Luhut: Dampak Virus Corona Sebabkan Destinasi Wisata Sepi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com