JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan memiliki program antisipasi pencegahan penyebaran virus corona.
Perseroan pun siap dengan berbagai skenario.
Langkah antisipati mencegah masuknya virus corona sudah dijalankan Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan sejak awal Januari 2020.
Baca juga: Jumlah Penumpang di Bandara AP II Tak Terpengaruh Virus Corona
Ini seiring dengan terbitnya Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada 3 Januari 2020.
"Sejak awal Januari 2020, PT Angkasa Pura II bersama dengan KKP di bandara melakukan koordinasi intensif agar maksimal dalam mencegah masuknya virus corona. Kami sadar bahwa bandara adalah pintu masuk utama negara sehingga pengawasan harus diperketat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (9/2/2020).
Upaya pencegahan terus dilakukan hingga kini di 19 bandara bandara PT Angkasa Pura II, di antaranya sebagai berikut.
Di terminal penumpang pesawat, PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah mengoperasikan thermal scanner untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat.
Jika ada penumpang pesawat dengan suhu di atas 38 derajat celcius maka layar di monitor terdeteksi berwarna merah dan akan dilakukan tindakan lebih lanjut.
Baca juga: Resmi, Bandara Soekarno-Hatta Hentikan Penerbangan dari dan ke China
Kegunaan thermo gun sama dengan thermal scanner yakni untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat. Kelebihan thermo gun adalah bentuknya yang ringkas dan mudah dibawa-bawa (mobile) oleh personil yang berkepentingan untuk pemeriksaan penumpang.
Personil berkepentingan memantau dan meningkatkan pengawasan untuk menemukan ada atau tidaknya penumpang pesawat yang terjangkit virus corona.
Angkasa Pura II kini menyediakan lebih banyak lagi cairan pembersih tangan atau biasa disebut hand sanitizer di terminal penumpang pesawat khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Baca juga: AP II Bantah Ada Penumpang Meninggal di Bandara Soetta karena Virus Corona
Angkasa Pura II bekerja sama dengan sejumlah instansi secara berkala membagi-bagikan masker kepada penumpang pesawat dan komunitas lainnya guna mencegah penyebaran virus corona.
Simulasi dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, lengkap dengan berbagai peralatan standar untuk penanganan karantina dan sebagainya.
Pembentukan Komite FAL sesuai dengan Annex 9 ICAO. Tujuannya meningkatkan koordinasi di antara stakeholder penerbangan guna mengambil langkah yang diperlukan dalam pencegahan penyebaran virus corona.
Baca juga: Serangan Virus Corona Bikin Industri Penerbangan Kacau Balau
Posko diaktifkan di Bandara Soekarno-Hatta pada 31 Januari 2020, atau sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan virus corona sebagai Public Health Emergency.
Posko dilengkapi berbagai peralatan medis, monitor CCTV yang memantau seluruh terminal penumpang, dan sistem teknologi terkini agar mempercepat respon dalam menanggulangi atau mencegah penyebaran virus corona. Posko ini juga menjadi Posko Koordinasi antar stakeholder di bandara.
elain upaya antisipasi, Bandara Soekarno-Hatta juga telah memiliki rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terjangkit virus corona.
Jika ada laporan dari pilot mengenai adanya penumpang yang terjangkit virus tersebut, maka pesawat akan ditempatkan di area isolasi (apron) di sisi udara, begitu mendarat di Soekarno-Hatta. Di kondisi itu, Emergency Center Operation diaktifkan dan Mobile Command Post digunakan.
Kemudian, ambulans dari rumah sakit akan diberi akses menuju area isolasi dipandu oleh Aviation Security dan personil Apron Movement Control (AMC).
Baca juga: 50.000 Penerbangan Dibatalkan dari dan ke China, Maskapai Rugi Besar
Pemerintah dan Angkasa Pura II menunda sementara seluruh penerbangan rute Indonesia - China dan sebaliknya terhitung mulai 5 Februari 2020 Pukul 00.00.
Bandara Angkasa Pura II yang melayani penerbangan langsung ke China adalah Soekarno-Hatta. Karena terdapat 16 izin rute penerbangan dengan 143 pergerakan pesawat setiap pekan.
Angkasa Pura II membantu KKP untuk memastikan formulir Health Alert Card diisi oleh setiap penumpang yang tiba di bandara. Kartu tersebut sebagai tanda penumpang telah melalui proses screening di bandara, serta meningkatkan kewaspadaan jika penumpang tersebut mengalami keluhan kesehatan dan berobat di luar bandara.
Kartu Health Alert Card (HAC) juga diberikan kepada penumpang saat berada di dalam pesawat kemudian diisi sebelum mendarat. Nantinya kartu tersebut disimpan selama 14 hari.
Dalam waktu tersebut bila ada sakit seperti batuk, pilek, sesak, maka orang tersebut harus datang ke pelayanan kesehatan terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.