JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kegelisahannya memikirkan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi pribadinya @smindrawati.
Saat mengunggah foto peresmian kantor baru Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di Jakarta, Jumat (28/2/2020), perempuan yang kerap disapa Ani itu memberikan pekerjaan rumah (PR) ke jajaran LMAN.
Baca juga: Perlu 3 Juta Lapangan Kerja di Ibu Kota Baru, Ini Fokus Sektornya
Salah satu PR yang diberikan Sri Mulyani yakni terkait rencana pemindahan ibu kota negara. Ia meminta LMAN memikirkan apa yang harus dilakukan kepada aset-aset negara di Jakarta saat ibu kota dipindahkan.
"Saya minta Anda semua membuat road map untuk hal ini," tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagram-nya.
Baca juga: Pindah Ibu Kota, Gedung-gedung Pemerintah di Jakarta Dilirik Investor buat Jadi Disneyland?
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu lantas ingin agar semua pegawai LMAN merasakan kegelisahan terkait rencana pemindahan ibu kota.
Hal ini karena banyak aset negara yang ada di Jakarta, misalnya saja gedung-gedung pemerintahan.
"Saya ingin di kepala LMAN-ers itu tergelitik kegelisahan seperti ini. Mulai hari ini, mulai nanti malam Anda harus sudah memikirkannya," kata Sri Mulyani.
Usai menyalurkan kegelisahannya ke pegawai LMAN, ia pun lantas mengungkapkan kelegaannya dan mengatakan kini bisa tidur.
"Sekarang gantian saya yang bisa tidur karena kegelisahan saya sudah pindah ke kepala kalian," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Erick Thohir Angkat Mantan Anak Buah Sri Mulyani Jadi Komut Pegadaian
Selain soal rencana pemindahan ibu kota, Sri Mulyani juga berpesan kepada pegawai LMAN agar memiliki sensitivitas terhadap disiplin pasar. Sebab, nilai aset negara tidak statis, tergantung perekonomian.
Ia tak ingin LMAN dan Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu menjadi institusi yang berpikir jangka pendek. Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta pera pegawai harus mempunyai kepekaan mengenai arah market berjalan.
Baca juga: Blokir IMEI Mulai 18 April, Bagaimana Nasib Pemilik Ponsel Black Market?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.