Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun 6 Hari Berturut-turut, Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah sejak Juli 2017

Kompas.com - 29/02/2020, 09:37 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

Virus corona menyebar lebih lanjut, dengan kasus yang dilaporkan untuk pertama kalinya di enam negara di tiga benua, menghancurkan pasar dan mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meningkatkan peringatan risiko dampaknya menjadi "sangat tinggi."

"Secara virtual semua aset tetap berusaha untuk secara akurat mendiskon PDB dan dampak permintaan dari virus corona yang tampaknya masih menyebar daripada menyusut," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, dalam sebuah laporan.

China melaporkan 327 kasus baru, terendah dalam lebih dari sebulan, tetapi wabah melonjak di tempat lain. Angka WHO terbaru menunjukkan lebih dari 82.000 orang telah terinfeksi, dengan lebih dari 2.700 kematian di China dan 57 kematian di 46 negara lainnya.

Baca juga: Corona Bikin IHSG dan Rupiah Terkapar, Ini Kata Pemerintah

Kemerosotan harga patokan minyak mentah Brent akan memusatkan perhatian pada pertemuan minggu depan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.

"OPEC+ harus memberikan penurunan produksi lebih dalam karena harga minyak tetap jatuh bebas," Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York, mengatakan dalam sebuah laporan.

Beberapa anggota penting OPEC condong ke arah pengurangan produksi minyak yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya, empat sumber dengan pengetahuan perundingan mengatakan.

Arab Saudi, produsen terbesar di OPEC, dan beberapa anggota lainnya sedang mempertimbangkan pengurangan satu juta barel per hari (bph) untuk kuartal kedua 2020, naik dari pemotongan yang awalnya diusulkan 600.000 barel per hari, kata sumber tersebut.

OPEC+ dijadwalkan bertemu di Wina pada 5-6 Maret.

Baca juga: Virus Corona Kian Menyebar, Ekonomi RI Sudah Terasa Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com