Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distop Karena Sebabkan Banjir, Ini 5 Fakta Kereta Cepat JKT-BDG

Kompas.com - 01/03/2020, 09:05 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Kereta Cepat Jakarta-Bandung didesain untuk menempuh kecepatan 350 km/jam, meski spesifikasi tipe kereta asal China yang dipakai di lintasan itu bisa melesat hingga 420 km/jam. Jarak antar stasiun yang relatif dekat jadi alasannya.

Selain itu, jarak tempuh Jakarta Karawang hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Kereta cepat diproyeksikan jadi alternatif transportasi publik yang sudah ada saat ini.

Baca juga: Bos Kereta Cepat Jakarta-Bandung Larang 300 Karyawan Asal China Balik ke Indonesia

4. Tidak sampai pusat Kota Bandung

Berbeda dengan kereta api reguler yang stasiunnya berada di jantung Kota Bandung, stasiun pemberhentian terakhir Kereta Cepat Jakarta-Bandung hanya sampai Tegalluar. Direncanakan, dari Tegalluar ke pusat kota akan dibangun jalur LRT.

Sementara stasiun keberangkatan dari Jakarta dimulai Stasiun Halim. Kemudian kereta ini juga berhenti di dua stasiun lainnya yakni Stasiun Karawang dan Stasiun Walini.

Jalur sepanjang 142 kilometer itu dibangun dalam dua lintasan berbeda, layang atau elevated dan sisanya berada di atas tanah yang sebagian areanya menembus perbukitan dengan pembangunan papras dan terowongan.

5. Beroperasi tahun 2021

Target awal, Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai dioperasikan pada tahun 2021. Progres pembangunan proyek ini sudah mencapai 44 persen.

Untuk harga tiket, hitungan sementara yang dilakukan KCIC, harga rute Jakarta-Bandung diperkirakan di atas Rp 300.000. Ini karena selain lebih cepat, kereta cepat ini menawarkan pelayanan yang berbeda dibandingkan KA Argo Parahyangan.

Proyek kereta cepat sempat terhenti karena belum selesainya pembebasan lahan. Beberapa waktu lalu, proyek ini juga sempat dihentikan sementara setelah memicu kebakaran pipa minyak milik Pertamina di Cimahi.

Baca juga: Virus Corona Hambat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com