Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anggaran 900 Miliar Lebih, Kementan Minta Daerah Optimalkan Alsintan

Kompas.com - 01/03/2020, 17:53 WIB
Farhanah,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim alat mesin pertanian (Alsintan) telah dimanfaatkan lebih dari 75 persen di 33 provinsi.

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Ditjen PSP Kementan) Andi Nur Alamsyah mendorong optimalisasi Alsintan dengan mengalokasikan anggaran Rp 927,304 miliar.

Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Teknis (Ratek) dan Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran (TA) 2020 Wilayah III pada 26-28 Februari di Solo Jawa Tengah, Jumat (27/2/2020).

“Bagaimanapun, dukungan pemerintah pusat pada daerah luar biasa. Daerah juga membutuhkan Alsintan. Jangan lupa, keberhasilan ini dipublikasikan di media. Agar semua tahu kalau pemanfaatan Alsintan sangat luar biasa,” kata Andi dalam pernyataan tertulis, Minggu (1/3/2020).

Baca juga: Kementan Minta Pelaporan Pemanfaatan Alsintan dari Daerah

Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan 14.664 unit Alsintan yang terdiri dari 5.046 unit taktor roda dua dan 1.210 unit traktor roda empat TP.

Petani juga mendapatkan kuota 6.356 unit pompa air, 462 unit rice transplanter, 50.000 unit seeding tray ,dan 1.590 unit cultivator.

Sepanjang 2020, total alokasi anggaran dan pengadaan unit Alsintan pusat dan daerah mencapai Rp 1.169 triliun dengan 23.440 unit Alsintan.

Dari total Alsintan tersebut, maka terdapat 8.500 unit traktor roda dua dan 1.210 unit traktor roda empat TP.

Baca juga: Dorong Kemandirian Petani, Kementan Siapkan KUR untuk Alsintan

Selain itu juga ada 10.000 unit pompa air dan 1.100 unit rice transplanter, dan 2.630 unit cultivator. Adapun seeding tray tetap 50.000 unit.

Pemanfaatan Alsintan belum optimal

Pembahasan alokasi anggaran untuk Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dalam Rapat Teknik (Ratek) dan Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran (TA) 2020 di Solo Jawa Tengah.Kementan Pembahasan alokasi anggaran untuk Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dalam Rapat Teknik (Ratek) dan Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran (TA) 2020 di Solo Jawa Tengah.

Andi mengeluhkan pemanfaatan Alsintan yang belum optimal di beberapa daerah. 

Dari 33 provinsi sebaran Alsintan, hanya 3 provinsi kooperatif melaporkan detail pemanfaatannya, yakni Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.

“Pada dasarnya Kementan tidak mau hal ini terjadi. Kami juga siap merelokasi Alsintan yang tidak terpakai ke daerah lain. Tapi, lagi-lagi kami ini terbentur dengan masalah komunikasi dari daerah,” jelas Andi.

Baca juga: Ditjen PSP Kementan Siapkan 7,95 Juta Ton Pupuk Bersubsidi untuk 2020

Andi pun menghimbau Alsintan dimanfaatkan lebih baik hingga di atas 90 persen.

“Kami ucapkan terima kasi kepada mereka. Lalu, bagi provinsi yang belum, harus segera melaporkan pemanfaatan Alsintannya. Agar relokasi bisa segera dilakukan,” jelas Andi.

Dalam Ratek juga disampaikan dukungan perbengkelan alat dan mesin pertanian. Selain itum Kementan menyampaikan Bimbingan Teknis Kelembagaan Alsintan untuk menaikkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).

Beberapa program baru tersebut menyasar monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan.

“Intinya, kami ingin membangun hubungan pusat dan daerah yang lebih bagus. Semua instrumennya sudah disiapkan, apalagi sekarang terintegrasi mulai dari perencanaan hingga pemanfaatannya,” ujarnya.

Baca juga: Kementan Pastikan Penanggulangan Banjir di Persawahan Lebih Efektif

Andi berharap, pemerintah provinsi merespon dengan positif karena Alsintan sangat bermanfaat bagi petani.

"Alsintan membuat waktu kerja dan biaya kerja menjadi lebih efisien. Seperti pengolahan lahan, efisiensi waktu kerja mencapai 97,4 persen, sedangkan efisiensi biaya kerja mencapai 40,0 persen," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com