Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengukur Dampak Wabah Virus Corona ke Bisnis Hotel

Kompas.com - 08/03/2020, 11:08 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –  Mewabahnya virus corona atau Covid-19 memberikan dampak ke berbagai sektor, termasuk memukul pariwisata.

Di Indonesia, sektor binis hotel dan restoran sudah merasakan dampak adanya wabah virus corona sejak Januari 2020.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, beberapa kajian PHRI menunjukkan penurunan di sektor perhotelan pada Januari dan Februari 2020. Lantas seberapa besar dampak corona ke bisnis hotel?

Baca juga: Ini Contact Center Bandara untuk Cek Layanan Penerbangan Terdampak Corona

Keterisian Hotel Anljok

Misalkan saja di Provinsi Riau, tingkat keterisian hotel menurun 30 persen sampai dengan 40 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara rata-rata tingkat keterisian hotel hanya 20-30 persen.

PHRI mengungkapkan, terjadi penurunan target turis China dan Korea di Provinsi Riau pada 2020. Padahal tahun lalu, jumlah turis kedua negara ke Riau mencapai 25.000 orang.

Sementara itu akibat sepinya tamu hotel, banyak karyawan hotel yang diminta untuk mengambil cuti. 

PHRI memperkirakan kondisi ini akan memburuk jika tingkat keterisian hotel di Riau terus terjadin sampai bulan April 2020.

Baca juga: Sandiaga: Bukannya Pak Ahok Baru Jadi Komisaris Utama Pertamina?

Dampak wabah virus corona juga menghantam bisnis hotel di Bali. PHRI menyampaikan, tingkat keterisian hotel turun 60-80 persen, khususnya di daerah favorit turis China yaitu Nusa Dua, Tuban, dan Legian.

Saat ini kata PHRI, turis China merupakan kontribusi wisman terbesar di Bali. Oleh karena itu, penurunan kunjungan turis China akibat wabah virus corona memiiki dampak besar ke pariwisata Bali.

Tak cuma itu, wabah corona juga berdampak ke tingkat keterisian hotel di daerah Ubud dan Sanur yang menjadi lokasi favorit turis Eropa dan Australia menginap. Jumlah penurunan keterisian hotel di daerah ini sebesar 20-30 persen.

Baca juga: Imbas Corona, 1,6 Juta Orang Batalkan Penerbangannya

Hingga saat ini, PHRI mencatat terjadi 40.000 pembatalan kamar hotel dengan total nilai kerugian sebesar Rp 1 triliun.

Sementara di Manado, terjadi penurunan 30-40 persen kunjungan turis China. Selama ini, 70 persen turis yang datang ke Manado adalah turis China.

Sementara untuk Jawa dan Makassar, tingkat keterisian hotel masih bisa ditopang oleh wisatawan lokal atau domestik.

Pengusaha hotel Maulana Yusran merasakan betul dampak penurunan keterisian hotel. Ia khawatir, bila hal ini terjadi secara jangka panjang, maka bisnis hotel bisa gulung tikar.

“Kami kalau ditanya bertahan, (kita) drop di tahun 2020 dengan virus corona. Dua bulan saja sudah cukup susah. Bulan pertama saja sudah mengurangi karyawan. Bulan kedua dan ketiga bisa PHK bahkan bisa gulung tikar," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com