Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar Pranowo Dimarahi Gubernur Lain karena Dapat Bantuan Lebih Banyak dari Jokowi

Kompas.com - 10/03/2020, 10:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bercerita saat gubernur daerah lain memarahinya karena pemerintah dianggap memberikan bantuan dana besar hanya untuk 2 provinsi, yakni provinsi Jawa Timur dan provinsi yang dipimpinnya, Jawa Tengah.

"Kita rapat di Bappenas, saya dimarahi oleh beberapa gubernur. 'Enggak adil ini Pak Jokowi ini. Masak yang dikasih bantuan banyak 5 tahun ke depan itu Jawa Tengah sama Jawa Timur,'" ucap Ganjar di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Ganjar Pranowo: Masyarakat Senang Iuran BPJS Kesehatan Batal Naik

Karena mendapatkan omongan seperti itu, Ganjar pun langsung membuka data yang dipunyainya kepada para gubernur dan menjelaskan soal bantuan tersebut.

"Maka saya sampaikan, Kawan-kawan gubernur jangan marah dulu. Biasanya kalau ada hoaks memang suka marah. Pokoknya kita harus berperan, jangan berperang karena kita NKRI, dan jangan baperan," ujarnya.

"Saya kasih tahu, saya buka datanya. APBN kita itu ada 205 pekerjaan. Itu duitnya cuma Rp 46,1 triliun dan itu hanya 13 persen. Tahukah bapak ibu, 42,5 persen dari 31 proyek itu ternyata dibiayai dari KPBU," tambah Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo Buka-bukaan soal Tantangan Ekonomi Tumbuh 7 Persen

Dia pun buka-bukaan tentang nominal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Tengah yang sebetulnya tidak mencukupi untuk membiayai semua pembangunan infrastruktur di daerahnya. Karena tak merasa cukup, dia mengadopsi skema KPBU.

"Lalu saya sampaikan, kami punya 13 proyek kurang lebih Rp 92 triliun. Dan kemudian swasta ada 12 proyek itu kurang lebih Rp 60 triliun. APBD kami cuma 100 million. Jadi setelah saya buka itu, lantas semua kaget, "'Oh gitu Pa'. Makanya kita harus belajar (konsep KPBU)," jelas dia.

Baca juga: Ristekdikti: 80 Persen Dana Riset Masih Andalkan APBN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com