JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertimbangkan usulan melakukan lockdown wilayah Jakarta. Lockdown sendiri adalah menghentikan aktivitas keluar dan masuk dari suatu tempat kecuali untuk urusan darurat.
Sementara ditegaskan Presiden Jokowi, langkah kebijakan lockdown belum jadi opsi yang mendesak dilakukan sebagaimana yang sudah diterapkan negara lain dalam pencegahan virus corona atau Covid-19.
Namun jika skenario terburuk terjadi dengan akhirnya pemerintah mengambil langkah lockdown, apa cukup pasokan kebutuhan pokok, termasuk stok beras Bulog?
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, menegaskan kalau stok beras yang ada di gudang Bulog relatif masih aman dan bisa mencukupi untuk kebutuhan distribusi rutin dan operasi pasar hingga akhir tahun 2020.
Baca juga: Menteri KKP Usai Tes Corona: Saya Aman, Baik...
"Stok Bulog aman sampai akhir tahun karena akhir Maret dan April kita sudah akan menyerap hasil panen petani lagi," kata Tri dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/3/2020).
Apalagi saat ini, Bulog juga masih menyimpan cadangan beras sisa impor dari tahun lalu. Stok akan dikeluarkan jika harga beras di pasaran mengalami kenaikan.
"Dengan stok saat ini 1,5 juta ton, kemudian Bulog juga mempunyai target serapan 1,2 juta ton, Insyaallah stok cukup," jelas Tri.
Bulog sendiri, kata dia, terus melihat perkembangan situasi stok dan harga perberasan di tengah kekhawatiran virus corona, dan memastikan pasokan beras di pasaran tetap stabil.
Baca juga: Tes SKB CPNS Kemungkinan Akan Ditunda
Pasokan sembako aman
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok 11 bahan pangan pokok aman. Dengan demikian, masyarakat tak perlu khawatir dengan menipisnya stok bahan pangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.