Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Waktu yang Tepat Meninjau Portofolio Investasi Anda

Kompas.com - 26/03/2020, 18:55 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Investasi tidak hanya soal menentukan portofolio, namun Anda juga perlu meninjau atau melakukan review secara berkala portofolio investasi tersebut.

Hal ini sangat penting karena bila review portofolio investasi tidak dilakukan, maka ada potensi mengganggu tujuan keuangan Anda. Dengan melakukan review, Anda dapat menyesuaikan portofolio investasi ke jalur yang sesuai dengan tujuan awal.

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja mengatakan, ketika memutuskan untuk mulai berinvestasi, Anda sudah harus mengetahui target atau tujuannya.

Baca juga: Investor China Beri Bantuan 40 Ton Alat Kesehatan ke RI

“Bisa untuk biaya pernikahan, sekolah anak, atau persiapan pensiun di masa mendatang. Nah, ketika kita sudah menentukan tujuan keuangan yang akan kita capai, penting untuk melakukan diversifikasi atas portofolio investasi kita,” kata Freddy melalui siaran resmi, Kamis (26/3/2020).

Tujuannya diversifikasi portofolio adalah memberikan hasil yang lebih optimal dari investasi Anda. Diversifikasi juga bermanfaat untuk menyeimbangkan dan membuat investasi tetap optimal disetiap kondisi pasar yang terjadi.

Misalnya Anda membangun portofolio reksa dana, pilihan reksa dana akan tergantung kepada profil risiko Anda sebagai investor.

Baca juga: Konsumsi Elpiji di Jawa Timur Naik, Pertamina Pastikan Stok Aman

Bila Anda investor yang agresif, maka Anda bisa menempatkan portofolionya di reksa dana saham sekitar 70 persen, sisanya bisa ditempatkan di reksa dana lain misalnya pasar uang atau pendapatan tetap.

Namun bila Anda investor konservatif, maka sekitar 50 persen portofolio Anda bisa ditempatkan pada reksa dana pendapatan tetap dan sisanya bisa pada reksa dana lain.

Selain itu, meninjau ulang investasi juga penting jika tujuan investasi Anda berubah. Lewat review, Anda bisa mengubah investasi ke jalur yang diinginkan.

Belum lagi, ketika kondisi yang tidak terduga muncul dan berdampak pada pasar finansial yang berpotensi mengganggu tujuan investasi keuangan Anda.

Baca juga: 1 April, Gaji Pekerja Industri Manufaktur Resmi Tak Dipotong Pajak

Saat ini misalnya, pasar saham Indonesia yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 30,95 persen secara bulanan (per 26 Maret 2020).

“Penurunan IHSG secara tidak langsung bisa mempengaruhi target awal atau tujuan investasi Anda, dan inilah saat yang tepat untuk harus segera melakukan review atas portofolio investasi Anda,” ujar Freddy.

Dalam kondisi normal, jangka waktu ideal untuk melakukan review bisa dilakukan setiap tahun. Namun di kondisi seperti ini, review portofolio bisa dilakukan dalam waktu tiga bulan.

Pertama-tama Anda harus melihat bagaimana posisi diversifikasi investasi Anda saat ini. Bisa saja saat Anda menyusun dulu, Anda memilih 50 persen saham dan 50 persen obligasi.

Baca juga: Pendapatan Masyarakat Terdampak Corona, YLKI Usul Tarif Listrik Diturunkan

Namun dengan berjalannya waktu dan volatilitas pasar, ternyata saat ini portofolio Anda sudah berubah menjadi 30 persen saham dan 70 persen obligasi, karena terjadi penurunan cukup besar di pasar saham.

“Jika demikian yang terjadi, maka kita harus menambah porsi saham atau memindahkan sedikit porsi obligasi supaya komposisi portofolio kembali sesuai dengan awal yang kita kehendaki,” ucapnya

Review portofolio tidak hanya dilakukan ketika kondisi pasar sedang gonjang-ganjing. Saat kondisi pasar sedang bullish, Anda juga bisa meninjau portofolio investasi Anda.

Baca juga: Pelemahan Rupiah Sekarang Vs Krisis 1998, Apa Bedanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com