Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina ala Crazy Rich Asian Saat Corona: Pelesiran ke Pulau Pribadi

Kompas.com - 31/03/2020, 12:27 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muncul pertama kali di Kota Wuhan, China, wabah virus corona kini telah menyebar ke lebih dari 190 negara. Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 781.485 kasus.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh tercatat sebanyak 164.726 orang. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 37.578 orang. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak berada di Amerika Serikat (AS).

Wabah virus corona yang makin meluas mendorong banyak negara melakukan pembatasan aktivitas warganya. Karantina banyak diterapkan untuk menekan penyebaran virus. 

Sementara saat banyak orang mulai mengarantina diri di rumah masing-masing, orang-orang Asia superkaya atau crazy rich Asians banyak yang memilih pergi berlindung dengan membeli pulau pribadi.

Baca juga: Ada Virus Corona, Seberapa Banyak Dana Darurat yang Harus Dimiliki?

Dilansir dari SCMP, Selasa (31/3/2020), sejumlah agen penjualan pulau privat mengaku dibanjiri pertanyaan dari para orang kaya Asia yang mencari pulau pribadi untuk bisa dibeli dan dipakai sebagai tempat berlindung sementara dari wabah corona.

Jika wabah sudah mereda, bagi para orang superkaya tersebut, pulau itu bisa dijadikan investasi jangka panjang.

Beberapa pulau pribadi dijual seharga mencapai 100 juta dollar AS atau Rp 1,63 triliun (kurs Rp 16.360). Sementara beberapa pulau kecil lain dibanderol hanya di kisaran 55.000 dollar AS atau seharga harga rata-rata apartemen di Hong Kong.

Edward de Mallet Morgan dari agen tim penjualan pulau-pulau pribadi Knight Frank's International Super-Prime yang berbasis di London mengungkapkan, permintaan akan pulau privat melonjak sejak meluasnya Covid-19.

Baca juga: Nasib Miris Warga Korsel yang Berpenghasilan Rendah Saat Corona

Pulau-pulau paling diburu orang kaya Asia

"Banyak pihak yang sudah menyatakan ketertarikan. Situasi di dunia seperti sekarang berarti munculnya tekad, niat, dan motivasi bagi mereka untuk menemukan tempat yang aman dan terlindungi bagi mereka sendiri dan keluarga," kata dia.

"Selain itu, dari segi investasi keuangan, pulau pribadi tentu saja akan menjadi investasi dalam kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga. Bagi sebagian pembeli, ini adalah penanda kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan keluarga," kata dia lagi.

Karena kekhawatiran akan virus corona, banyak pembeli mencari pulau-pulau yang bisa dimiliki di berbagai belahan dunia, termasuk beberapa pulau di Benua Amerika yang kini menjadi favorit incaran orang kaya Asia.

"Sudah ada peningkatan minat terhadap pulau-pulau bebas dalam beberapa bulan terakhir, terutama di Karibia dan Amerika Tengah," ujar CEO Private Island Inc, Chris Krolow.

Private Island Inc merupakan perusahaan properti yang berbasis di Ontario dan menjadi pemilik dari Gladden Private Island, sebuah resor besar di Atol Barrier, Belize, Laut Karibia, yang disewakan seharga 3.695 dollar AS per malam.

"Pembeli dari Asia adalah investor yang hati-hati. Mereka mencari tempat persembunyian untuk bisa digunakan sendiri dan juga di suatu tempat yang bisa mendatangkan uang di masa depan. Terlepas apakah nantinya mereka akan mengembangkannya atau menjualnya kembali," kata Krolow.

Baca juga: Akibat Lockdown, Banyak Orang India Tak Sanggup Bayar Kontrakan

Perusahaan milik Krolow mencantumkan hampir 700 properti yang bisa dijual, mulai dari pulau seluas 2,5 hektar di Nova Scotia yang dihargai 59.000 dollar AS, hingga pulau dengan luas 9 hektar di Kepulauan Solomon yang dibanderol 25 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com