Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pariwisata Lesu, Bali Kini Jadikan Sektor Pertanian Tumpuan Utama

Kompas.com - 31/03/2020, 13:46 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali I Made Rai Yasa mengatakan, lesunya sektor pariwisata di Bali saat pandemi Covid-19 membuat pertanian menjadi tumpuan utama.

Seperti diketahui Bali menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang terpapar pandemi Covid-19. Kondisi ini pun memukul perekonomian Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata.

Walau begitu, ungkap Made, petani di Bali tetap bekerja demi menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat. 

Jadi meski pemerintah menyerukan gerakan work from home (WFH) untuk mengendalikan penyebaran virus corona, para petani di Bali bekerja keras untuk menjaga ketersediaan pangan.

"Sementara para pejuang kesehatan serta seluruh masyarakat sedang berjuang untuk mengatasi pandemi virus korona, para petani di Bali juga berjuang demi menjaga ketahanan pangan kita semua," ujar Made seperti keterangan tertulisnya, Senin (31/3/2020).

Baca juga: 3.000 Liter Arak Sitaan di Bali Disulap Jadi Disinfektan, Polda Gandeng Universitas Udayana

Dia menyebut, kegigihan dan kerja keras petani di Bali taklepas dari pelajaran saat menghadapi tragedi bom Bali. Saat itu, sektor pertanian juga menjadi tumpuan dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Sudah mulai panen

Made melaporkan, kini beberapa wilayah di Bali sudah masuk masa panen. Dari pemantauan petugas di lapangan, Minggu (29/3/2020), panen sudah dilakukan dengan luas tanam 347 hektar (ha) dari potensi 461 ha yang siap panen.

Dia menjabarkan, beberapa daerah di Bali yang sudah siap memanen padi, salah satunya adalah Kabupaten Buleleng tepatnya di Subak Banyuning, Desa Banyuning, dan Kecamatan Buleleng.

Di sini, varietas Ciherang yang dipakai petani dipanen di area seluas 2 ha dengan produktivitas 6,5 ton per ha.

Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Kementan Gandeng Startup Pasarkan Hasil Panen Petani

Lalu, di Kabupaten Badung, tepatnya di Subak Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, panen juga laksanakan di area seluas 230 ha dari potensi panen sekitar 240 ha.

Di sini, varietas padi yang dipanen adalah Cigeulis dengan provitas rata-rata 6,5 ton per ha.

Tak hanya itu, petani di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Klungkung, juga melaksanakan panen.

Di Subak Spa Selatan Desa Pengambangen, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, varietaspadi yang akan dipanen adalah Ciherang dengan luas tanah 5 ha, dari potensi 60 hektar.

Berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan, provitasnya mencapai 9,3 ton per ha.

Baca juga: Pandemi Corona, Kementan Pastikan Ketersediaan Pangan Terjaga

Sementara itu, petani di Subak Gunaksa, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, sampai saat ini sudah memanen tanaman padi seluas 110 ha dari potensi 129 ha.

Varietas padi yang ditanam adalah Ciherang dengan produktivitas sekitar 8 ton per ha.

Kabupaten Tabanan yang merupakan sentra produksi beras di Bali juga tidak ketinggalan. Di sini, panen padi dilaksanakan di Subak Bengkel, Desa Bengkel, Kecamatan Kediri.

Di sini, luas tanaman yang dipanen sampai saat ini sekitar 25 ha dari potensi 330 ha tanaman yang siap dipanen. Adapun, varietas padi yang dipanen varietas Ciherang dengan produktivitas mencapai 7,5 ton per ha.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Canangkan Program RJIT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com