Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mengusir Stres Bekerja di Luar Rumah Saat Corona Mewabah

Kompas.com - 04/04/2020, 07:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Secara umum stres didefinisikan sebagai suatu respons, baik secara fisik maupun psikologis, terhadap suatu perubahan yang terjadi di lingkungannya, yang dirasakannya mengganggu dan bahkan mengancam dirinya.

Dalam banyak literatur, stres yang dirasakan oleh karyawan dikategorikan sebagai salah satu risiko psikososial di tempat kerja.

Risiko psikososial biasanya disebabkan oleh kondisi pekerjaan yang buruk, sehingga menyebabkan dampak negatif, baik secara fisik, psikologis, dan sosial, terhadap karyawanan.

Contoh kondisi pekerjaan yang menjadi penyebab terjadinya risiko psikososial antara lain beban kerja yang berlebihan, perubahan di dalam organisasi yang tidak dikelola dengan baik, lingkungan dan fasilitas kerja yang buruk, serta komunikasi yang tidak efektif.

Kembali lagi pada apa yang dapat dilakukan oleh karyawan dan perusahaan untuk mengurangi risiko psikososial akibat Covid-19, dalam tulisan ini penulis akan membahas beberapa hal yang sekiranya efektif untuk diterapkan di tempat kerja.

Bagi karyawan sendiri, sudah semestinya mereka memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran tinggi untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh dengan makanan bergizi, istirahat cukup, dan berolahraga dengan teratur.

Mereka juga wajib menerapkan aturan physical distancing, baik selama di perjalanan menuju tempat kerja maupun selama berada di tempat kerja.

Jagalah jarak minimum sejauh dua meter dengan orang lain di mana pun mereka berada dan menghindari kontak langsung, seperti menjabat tangan dan mencium pipi.

Selain itu, tetaplah menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan setibanya di tempat kerja dan tidak memegang wajah dengan tangan yang belum dicuci bersih.

Karyawan juga dianjurkan untuk segera pulang ke rumah ketika jam kerja berakhir dan tidak mampir ke mana-mana, apalagi berkumpul dengan rekan-rekannya, di tempat umum.

Selanjutnya, apabila merasa sakit, karyawan harus mengajukan izin untuk istirahat di rumah kepada atasannya.

Karyawan juga harus menggunakan masker wajah bila berkomunikasi dengan orang lain untuk mencegah menempelnya tetesan air liur dan bersin di berbagai permukaan benda yang mungkin diakses oleh banyak orang.

Seperti istilah "it takes two to tango", selain karyawan, perusahaan pun memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dalam "pertempuran" melawan Covid-19 ini.

Mengacu pada risiko psikososial di atas, hal-hal yang akan dilakukan oleh perusahaan seyogianya dapat mengurangi risiko tersebut.

Contohnya adalah dengan menimbang ulang penentuan beban kerja yang harus dilakukan oleh karyawan agar tidak berlebih dan malah menambah stres yang mereka alami.

Beban kerja berlebih disebabkan oleh banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan atau minimnya waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Untuk menghindarinya, perusahaan dapat mengurangi jam kerja sekaligus juga mengurangi beban kerja karyawan.

Namun, apabila waktu operasional perusahaan tidak dapat diperpendek (seperti jam operasional rumah sakit), perusahaan dapat menerapkan sistem minimum staff operation.

Program shifting juga dapat diimplementasikan oleh perusahan, sehingga karyawan dapat bergantian masuk kerja dan ketika diliburkan mereka dapat menjaga kesehatan dan stamina tubuh dengan beristirahat di rumah.

Selain mengurangi beban kerja, perusahaan dapat melakukan perubahan pada kebiasaan yang dilakukan sehari-hari di tempat kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com