Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Pusing Tampung Tenaga Kerja Asing Selama Corona

Kompas.com - 14/04/2020, 09:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura dipusingkan dengan penanganan ratusan ribu tenaga kerja asing atau TKA di negaranya selama pemberlakuan pembatasan aktivitas guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Dilansir dari SCMP, Senin (14/4/2020), tempat-tempat penampungan yang digunakan sebagai isolasi bagi para TKA yang bekerja di Singapura sudah sangat penuh sesak.

Kementerian Kesehatan Singapura teranyar mengumumkan lonjakan kasus positif corona baru sebanyak 386 pasien, di mana sebanyak 280 kasus berasal dari pekerja asing.

Jika ditotal, sudah 2.918 TKA di negara itu yang terinfeksi Covid-19. Dengan persentase 40 persen merupakan pekerja asing. Mereka kebanyakan berasal dari China, Bangladesh, dan India.

Baca juga: Investasi di Startup Jeblok, Softbank Telan Kerugian Rp 197 Triliun

Kebanyakan pekerja migran di penampungan milik pemerintah Singapura itu merupakan pemegang izin kerja dengan upah rendah yang banyak bekerja di sektor konstruksi. Pemerintah sudah mengkarantina hampir 200.000 pekerja asing di 43 komplek asrama yang tersebar di negara pulau itu.

Semua penghuni asrama dilarang meninggalkan gedung, sementara kebutuhan akomodasi dipenuhi oleh pemerintah. Bahkan ada setidaknya 8 asrama yang peraturannya lebih ketat, di mana penghuni dilarang keluar dari kamarnya saat pembatasan.

Dalam upaya terbaru, ribuan TKA ini akan dipindahkan ke lokasi karantina terapung dari asrama. Selain itu, banyak gedung-gedung flat kosong hingga barak militer juga dimanfaatkan untuk menampung mereka.

 

"Pemerintah fokus pada penduduk Singapura sendiri, sementara untuk para pekerja asing penanganannya diserahkan kepada pihak ketiga dan pengelola asrama. Ini tidak cukup, pihak ketiga dan pemilik asrama tidak akan sanggup mengatasi masalah ini," ujar Jeremy Lim, Ketua Komite Pelayanan HealthServe, organisasi nirlaba yang menangani pekerja asing di Singapura.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Kemenhub Soal Ojol Boleh Bawa Penumpang

Kondisi para TKA di asrama-asrama penampungan jadi perdebatan di negara itu. Kementerian Tenaga Kerja Singapura dikritik karena kondisi penampungan yang jauh dari layak, seperti tempat yang kotor dan aturan yang memaksa penghuninya dilarang meninggalkan ruangan sepanjang hari.

Sebagian pekerja asing itu juga terpaksa memasak makanan sendiri karena enggan memakan makakan yang disediakan pemerintah. Sebuah laporan mengungkapkan, kalau anggaran makanan mereka hanya 140 dollar Singapura untuk setiap bulannya.

Selain masalah kondisi asrama dan makanan yang dinilai tak layak, para pekerja asing ini juga menghadapi ancaman PHK, upah yang tidak terbayar, dan kesulitan mengakses layanan kesehatan akibat wabah virus corona.

"Ketika jarak sosial sangat dekat di kamar asrama dengan penghuni mencapai 12-20 orang per kamar, itu akan meningkatkan risiko orang yang sehat tertular temannya yang sakit," menurut pernyataan organisasi advokasi pekerja migran lokal TWC2.

Baca juga: Yustinus Prastowo Diangkat Jadi Staf Khusus Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com