Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Desak Pemerintah Beli Gabah Petani

Kompas.com - 14/04/2020, 10:11 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membeli produk dari petani lokal.

Tujuannya untum menyelamatkan kesejahteraan petani dan rakyat.

Pasalnya saat ini, kondisi petani mulai memprihatinkan.

Baca juga: Kementan: Petani Juga Pejuang untuk Melawan Covid-19

Dia mendapat laporan, harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani di tingkat petani dan penggilingan kini hanya ditawarkan Rp 2.500 per kilogram (kg) dari yang sebelumnya sebesar Rp 4.250 per kg.

"Pak Jokowi, tolong negara bisa membeli produk pangan petani dan berikan gratis ke rakyat, bila negara mampu membeli 1 juta ton gabah petani dengan Rp 4.200 per kg, anggarannya cukup Rp 4,2 triliun dan ini bisa menanggung perut 65 juta rakyat selama sebulan," katanya kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2020).

"Kalau negara bisa membeli 3 juta ton gabah petani, maka anggaran Rp 12,6 triliun sanggup menopang beras 195 juta warga selama sebulan, mohon dari rencana penambahan anggaran Rp 1.000 triliun, selamatkan perut dan pangan rakyat, tapi program ini akan membuat perputaran ekonomi di desa jadi bergeliat dan petani akan semangat untuk terus tanam," sambung Daniel.

Baca juga: Tangkal Dampak Covid-19 pada Pertanian, Mentan Ajak Petani Manfaatkan KUR

Daniel menambahkan, selama ini Badan Urusan Logistik (Bulog) telah melakukan pembelian. Namun sayangnya, kondisi keuangan Bulog tak mencukupi pembelian yang diminta petani.

Lantaran, menurut Daniel, keuangannya dipangkas lima persen untuk upaya penanganan penyebaran virus corona (Covid-19).

"Bulog enggak sanggup karena tidak ada anggaran, malah dipotong lima persen. Bulog saja sampai pakai uang bank yang komersil untuk membeli gabah petani, tetapi itu bukan jalan keluarnya. Padahal, jaminan pangan adalah yang utama untuk atasi Covid-19," ujarnya.

Dia juga mengusulkan kepada pemerintah untuk sementara negara ambil kebijakan seluruh stok beras adalah milik negara, penggilingan dan swasta tetap diperbolehkan membeli serta menjual.

"Tapi yang dibeli dan dijual swasta adalah milik negara dan boleh ditaruh di gudang-gudang swasta, sehingga semua stok tercatat dan milik negara. Kedua kebijakan ini untuk menjamin perut rakyat dan tersedianya pangan dengan harga terjangkau, kalau tidak Indonesia akan diambang bahaya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com