Setiap bulan puasa tiba, Anda pasti menerima banyak sekali undangan buka puasa bersama alias bukber di luar. Dari kantor, teman SD, SMP, SMA, kuliah, dan dari pihak lain.
Ikut acara bukber pastinya di restoran atau kafe yang harga makanannya lumayan mahal.
Bisa menguras kantong kalau dituruti.
Mumpung belum Ramadhan, buat komitmen dalam diri untuk tidak mengikuti semua undangan bukber di luar.
Buat rencana hanya ikut satu atau dua kali ajakan bukber selama Ramadhan agar tidak boros. Misalnya hanya dengan teman kantor dan teman kuliah saja. Selebihnya, Anda buka puasa di rumah agar lebih hemat.
Baca juga: Cemas dengan Kondisi Keuangan di Tengah Covid-19? Lakukan 5 Hal Ini
Setiap tahun, khususnya di bulan Ramadhan atau menjelang Lebaran, Anda pasti akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar satu bulan gaji pokok. Biasanya THR diberikan bersamaan dengan pembayaran gaji untuk bulan berikutnya.
Itu artinya, Anda akan menerima tambahan pemasukan dobel. Jangan kalap dengan mengalokasikan uang THR dan gaji untuk belanja banyak barang atau menuruti nafsu belanja.
Ingat, uang gaji itu untuk memenuhi kebutuhan hidup di bulan berikutnya. Jangan dihambur-hamburkan kalau tidak mau dilanda kesulitan finansial. Sementara THR, harus Anda pastikan bahwa penggunaannya bermanfaat.
Contohnya untuk membayar atau melunasi utang. Jika tidak punya utang, Anda dapat menyisihkan sebagian uang THR untuk investasi, tabungan, atau mengisi kas dana darurat.
Sebagian lagi, bisa dipakai untuk berbelanja kebutuhan Lebaran, termasuk membayar zakat
fitrah.
Baca juga: Presiden hingga Anggota DPR Tak Terima THR, Pemerintah Hemat Rp 5,5 Triliun
Meski Anda sudah merencanakan keuangan jauh-jauh hari, namun biasanya orang akan ‘gelap mata’ begitu melihat banjir promo spesial Ramadhan, seperti diskon, cashback, buy 1 get 1, dan promo lainnya.
Alih-alih berhemat, malah makin boros karena terlalu banyak yang dibeli. Aji mumpung, tapi
kebablasan.