Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Ekonomi RI Pulih dari Dampak Covid-19? Ini Kata Faisal Basri

Kompas.com - 24/04/2020, 18:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri memperkirakan kondisi perekonomian Indonesia akan sulit pulih akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini kata Faisal lantaran pemerintah menangani penyebaran Covid-19 secara tidak sigap dan serius. Ia menilai India dan Iran lebih serius dalam penanganan pandemi corona.

Bahkan menurut Faisal, status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang baru diterapkan sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta 10 April lalu terkesan lamban.

Baca juga: Tutup Tol Layang Japek, Jasa Marga: Taati Larangan Mudik

"Jadi, secanggih-canggihnya penanganan ekonomi itu akan sia-sia dengan cara menangani pandemi ini secara amatiran seperti sekarang. PSBB baru diizinkan, indikatornya itu karena korban yang meninggal. Kalau korban meninggalnya sedikit, tidak ada diberlakukan PSBB," katanya dalam talkshow virtual, Jumat (24/4/2020).

Ia mengatakan, sektor riil pasti akan terdampak lebih dahulu akibat pandemi corona. Namun, Faisal menyoroti justru aturan yang keluar yakni terkait stabilitas sistem keuangan.

Aturan tersebut yakni Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. 

Baca juga: Mulai Besok, Garuda Setop Penerbangan dari Wilayah PSBB

Faisal juga menilai komandan yang memimpin penanganan pandemi Covid-19 tidak jelas.

"Penanganan pandeminya enggak jelas siapa yang jadi komandan? Luhut Pandjaitan atau Ketua Satgas atau siapa?," kata dia.

Faisal mengatakan, pemerintah tak punya kemampuan yang besar untuk menahan laju anjloknya ekonomi. Meskipun ada stimulus fiskal untuk penanganan pandemi Covid-19.

Meski begitu, Faisal memperkirakan ekonomi Indonesia dan negara lain akan mulai pulih secara bertahap mulai 2021. Namun pemulihan itu ucapnya tidak akan secepat yang diperkirakan IMF.

"Saya melihat prediksi IMF itu konservatif dan dunia akan lebih buruk dari yang dibayangkan IMF. Pada 2021, tidak akan secepat itu recovery-nya," ujarnya.

Baca juga: Larangan Mudik, Pesawat Komersil Masih Bisa Angkut Penumpang di Luar Wilayah PSBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com