JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona atau Covid-19 yang masih meluas dan imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di tempat umum berdampak signifikan bagi para pebisnis.
Berbagai bidang bisnis yang selama ini mengandalkan transaksi offline, seperti toko maupun kafe, harus beradaptasi dan mengubah pendekatannya agar dapat menjaring transaksi online yang lebih banyak.
“Pandemi Covid-19 merupakan masa yang sangat sulit untuk mayoritas para pelaku bisnis. Dengan berbagi solusi melalui contoh kasus, kami berharap bisa memberikan tips yang mungkin bisa bermanfaat dan diterapkan oleh UKM online lain di Indonesia," ujar CEO dan pendiri e-commerce enabler Sirclo Brian Marshal dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020).
Baca juga: Ini 5 Tips dari Sandiaga Uno untuk UMKM di Tengah Virus Corona
Brian pun memberikan beberapa tips penting bagi UKM online agar dapat menghadapi Covid-19 dengan upaya optimal.
Seiring dengan pemberlakuan Work from Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pelaku bisnis perlu berpartisipasi untuk memastikan kesehatan karyawan dan keamanan lingkungan kerja.
Ainayya, brand mode lokal misalnya, ikut memprioritaskan kesehatan dan kebersihan di operasional, dengan memberikan fasilitas di rumah produksi, menyediakan makanan bergizi bagi para karyawan, dan memberikan hand sanitizer serta masker kain yang secara rutin disterilkan.
Baca juga: Pandemi Corona, Pelaku UMKM Bisa Ikut Pelatihan Online
Di tengah pandemi, permintaan terhadap produk bahan pokok dan peralatan rumah tangga meningkat secara drastis.
Berdasarkan data Sirclo, peningkatan pembelian online terhadap produk makanan dan minuman (F&B) melonjak hingga 143 persen, dari Februari hingga Maret 2020, dan bahkan bisa mencapai 261 persen pada April 2020.
Untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, UKM perlu melakukan pelarangan panic buying dan mengeluarkan stok produk secara berkala.
Hal ini penting agar semua pelanggan bisa mendapatkan produk yang mereka butuhkan dan menghindari kelangkaan produk tertentu.