Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang PHK Melanda Industri Penerbangan Eropa

Kompas.com - 03/05/2020, 09:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

 

Dalam kondisi tidak ada penerbangan domestik apalagi internasional dan tidak ada kejelasan kapan permintaan akan kembali, hampir tidak mungkin krisis keuangan dielakkan oleh maskapai.

British Airways mengumumkan bakal memangkas sekira 12.000 orang pegawainya. Selain itu, Ryanair pada Jumat (1/5/2020) mengumumkan PHK terhadap 3.000 orang pegawainya.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memprediksi pendapatan penerbangan komersial global anjlok 55 persen pada tahun ini. Angka itu setara 314 miliar dollar AS atau sekira Rp 4.760 triliun (kurs Rp 15.161 per dollar AS).

Beberapa maskapai utama di Eropa dan Amerika Serikat pun telah meminta dana talangan dari pemerintah setempat.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Lufthansa Batalkan 7.100 Penerbangan

Lufthansa Group, yang memiliki maskapai penerbangan di Jerman, Swiss, Austria, dan Belgia tengah dalam pembicaraan intensif dengan pemerintah Jerman terkait dukungan keuangan.

Spohr menyebut, pihaknya telah menerima dana bantuan dari pemerintah Swiss dan dalam negosiasi dengan pemerintah Austria dan Belgia.

"Masa depan Lufthansa saat ini sedang ditentukan. Pertanyaannya, apakah kita bisa menghindari kebangkrutan dengan bantuan dari pemerintah empat negara operasional," terang Spohr.

Awan gelap akibat virus corona juga menyelimuti pabrikan pesawat dan bandara. Pabrikan pesawat Boeing pada pekan ini mengumumkan 16.000 pegawai dan kerugian sebesar 1,7 miliar dollar AS pada kuartal I 2020.

Baca juga: Rumahkan 6.000 Pekerja, Bos Airbus Akui Bisnis Berdarah-darah

Sementara itu, Airbus merumahkan sementara lebih dari 6.000 pegawainya. CEO Airbus Guillaume Faury pun menyebut, kondisi keuangan pabrikan pesawat itu tengah berdarah-darah lantaran maskapai menunda atau membatalkan pesanan pesawat baru.

Bandara terbesar di Eropa, yakni Bandara Heathrow di London, Inggris pada Jumat melaporkan kerugian sebesar 441 juta dollar AS atau setara sekira Rp 6,6 triliun pada kuartal I 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com