NEW YORK, KOMPAS.com – Perusahaan-perusahaan asal China yang ada bursa saham Amerika Serikat terancam tidak boleh mencatatkan sahamnya lagi di Negeri Paman Sam itu.
Hal itu seiring dengan diloloskannya RUU Akuntabilitas Perusahaan Asing oleh senat AS. Aturan ini bisa memblokir perusahaan China untuk memperdagangkan sahamnya di bursa saham AS.
Beberapa perusahaan China yang saat ini tercatat di bursa saham New York alias Wall Street antara lain Alibaba Group, Baidu, JD.com dan Petrochina.
RUU tersebut mengharuskan perusahaan asing untuk mengikuti standar AS terkait dengan audit dan peraturan keuangan lainnya.
Baca juga: Sentimen Pemilu AS, Dorong Indeks Wall Street Melonjak 700 Poin
RUU Akuntabilitas Perusahaan Asing tersebut saat ini sedang menunggu pengesahan oleh DPR sebelum ditandatangani resmi oleh Presiden AS Donald Trump.
Atuan ini berawal dari ketegangan AS dan China yang semakin memanas akibat pandemi virus Covid-19. Kondisi semakin diperparah setelah kemunculan skandal akuntansi Luckin Coffee yang diklaim telah memalsukan data penjualannya.
Melansir BBC, Jumat (22/5/2020), RUU ini berlaku untuk semua perusahaan asing, tetapi ditargetkan ke China, seiring dengan kritik keras Trump terhadap Beijing yang dinilai salah dalam menangani wabah Covid-19 pada tahap awal.
Trump menyalahkan China menjadi penyebab pandemic Covid-19 yang menewaskan hampir 330.000 orang di seluruh dunia dan melumpuhkan ekonomi global.
Sementara itu, dalam catatan audit perusahaan Luckin Coffee ditemukan catatan data penjualan palsu dari kuartal kedua tahun lalu sampai dengan kuartal keempat berjumlah sekitar 2,2 miliar yuan atau 310 juta dollar AS (Rp 4,6 triliun, kurs Rp 15.000).
Waralaba Kopi China itu memecat chief executive dan chief operating officer Luckin Coffee, sementara enam karyawan lain yang diduga terlibat atau mengetahui tentang transaksi telah ditangguhkan atau diberhentikan.
Sejak saat itu, saham Luckin Coffee anjlok 35 persen, dan rencananya akan di-delisting. Saat ini saham Luckin Coffee masih diperdagangkan di Wall Street sambil menunggu hasil banding, yang akan diumumkan 45 hari mendatang.
Masalah tersebut juga merembet kepada perusahaan-perusahaan China di AS yang diawasi ketat dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Periode Suram Alibaba Gara-gara Wabah Corona
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.