KOMPAS.com – Upaya tanpa henti Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan program Kredit Usaha Rakyat ( KUR) pertanian menemui hasil baik, seiring bertambahnya minat petani dalam memanfaatkan program itu.
Berdasarkan data dari Sistem Manajemen Investasi (SMI) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Ditjen Pbn) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga Kamis (28/5/2020) realisasi KUR pertanian mencapai Rp 18 triliun.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, realisasi KUR sebesar Rp 18 triliun tersebut terbagi dalam enam sektor.
“ Petani di berbagai sektor telah memanfaatkan dana KUR untuk mengembangkan usaha tani mereka,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (31/5/2020).
Baca juga: Kementan Berikan Stimulus Kepada 2,76 Juta Petani Miskin
Keenam sektor itu adalah tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kombinasi pertanian/perkebunan dengan peternakan, serta jasa pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Sarwo menjelaskan, para debitur memanfaatkan bank-bank penyalur KUR yang telah menjalin kerja sama dengan Kementan, yaitu BNI, BRI, Mandiri, dan sejumlah bank daerah.
Total debitur yang memanfaatkan KUR hingga Kamis (28/5/2020) mencapai hingga 669.598 orang.
Rinciannya, 567,514 orang tercatat sebagai debitur BRI, 21,963 orang debitur BNI, 57,651 orang debitur Bank Mandiri, dan 22,470 orang merupakan debitur bank lain, termasuk bank daerah.
“Keputusan menjalin kerja sama dengan sejumlah bank ini dilakukan untuk mempermudah petani dalam mengurus KUR. Bank-bank penyalur juga melakukan jemput bola dengan mendatangi para petani,” ujarnya.
Baca juga: Harga Sembako Stabil Selama Lebaran, Ketua HKTI Jabar Apresiasi Kementan
Dirjen PSP Kementan itu pun berharap, jumlah tersebut makin meningkat, sehingga produksi juga bertambah dan petani mendapatkan kesejahteraan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan