Sri Mulyani pun mengatakan dengan peningkatan defisit tersebut, otoritas fiskal bakal menggunakan berbagai sumber pendanaan dengan risiko paling kecil atau dengan biaya yang paling tinggi atau rendah.
Beberapa sumber pembiayaan yang dipertimbangkan untuk menambal defisit seperti pembiayaan internal dari saldo anggaran lebih (SAL) pemerintah, dana abadi bidang kesehatan serta dari Badan Layanan Umum (BLU) atau dari pernaikan pinjaman program dengan bunga rendah.
Selain itu, pemerintah juga bakal melakukan penerbitan surat berharga negara (SBN) baik di domestik maupun global.
"Dan dengan dukungan dari BI melalui kebijakan-kebijakan moneternya seperti penurunan GWM (giro wajib minimum), dan BI sebagai standby buyer pasar perdana dan dari sisi dukungan BI untuk berbagai program yang melibatkan pembiayaan below the line," ujar Sri Mulyani.
"Kami bersama Pak Perry (Gubernur BI) akan melakukan SKB (Surat Keputusan Bersama) untuk mekanisme pembiayaan above the line melalui market dan SKB kedua untuk sharing burden baik untuk menjaga sustainability di sisi kebijakan fiskal maupun kredibilitas di kebijakan moneter," jelas dia.
Baca juga: Faisal Basri: Enggak Bisa Kita Bernegara Ugal-ugalan...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.