Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Konsekuensi Harga BBM Turun | Agoraphobia BUMN

Kompas.com - 17/06/2020, 06:12 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, harga BBM bisa saja diturunkan dengan memilih biaya produksi yang lebih rendah. Namun ia mengungkapkan ada konsekuensi bila kebijakan itu diambil.

Artikel tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Money Kompas.com pada Selasa (16/6/2020).

Selain itu, sejumlah artiker juga masuk dalam daftar 5 berita terpopuler. Apa saja? berikut daftarnya:

1. Bos Pertamina: Harga BBM Bisa Saja Turun, tapi Kita Balik ke Zaman Dulu...

Banyak pihak mempertanyakan langkah PT Pertamina (Persero) yang tidak juga menurunkan harga BBM, meski harga minyak dunia sempat anjlok, bahkan berada di zona negatif.

Baca juga: Telkom: Bagaimana Pasang BTS kalau Tidak Ada Listrik?

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, harga BBM bisa saja diturunkan dengan memilih biaya produksi yang lebih rendah, yakni meningkatkan impor minyak murah dan memangkas produksi, atau bahkan menutup sektor hulu migas.

"Tapi, kemudian kalau hulu migas ditutup, kilang-kilang ditutup, kita akan kembali lagi ke zaman dulu, tergantung dengan impor," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (15/6/2020).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Pesan Luhut kepada Perwira TNI-Polri: Apa Pun yang Kamu Kerjakan, Itu "Teamwork"

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan mengenai pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak wabah virus corona (Covid-19) kepada jajaran perwira kepolisian dan TNI.

Hal ini dalam rangka memenuhi undangan sebagai pembicara di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Polri. Mengawali pembicaraannya secara virtual, Luhut berbagi kisah tentang pengalamannya hingga kini menjabat sebagai menteri.

Baca juga: Larangan Dicabut, Masker dan APD Kini Boleh Diekspor Lagi

“Pada ujungnya, apa pun yang kamu kerjakan itu teamwork. Kamu tidak bisa pintar sendiri, tapi bagaimana kamu mengorganisir suatu organisasi itu, sehingga organisasi itu bisa betul-betul mencapai daya guna," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (15/6/2020).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Minat Daftar Jadi Polisi? Ini Besaran Gaji Plus Tunjangan Kinerjanya

Menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) jadi impian banyak pemuda-pemuda di Indonesia. Setiap tahun, seleksi penerimaan korp Bhayangkara ini semakin ketat.

Pendapatan yang terjamin setiap bulannya jadi salah satu alasannya. Seorang anggota polisi, selain menerima gaji pokok, juga menerima tunjangan setiap bulannya.

Tunjangan yang nominalnya cukup besar yakni tunjangan kinerja atau tukin, besarannya disesuaikan dengan pangkat sesuai kelas jabatan.

Lantas berapa besaran gaji plus tunjangan kinerja Polisi? baca selengkapnya di sini.

4. Jika Investasi ORI017 Rp 1 Juta, Begini Perhitungan Imbal Hasilnya

Pemerintah membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel atau ORI seri ORI017 per kemarin, Senin (15/6/2020). Masa penawaran ini akan ditutup pada ditutup 9 Juli 2020 dengan masa jatuh tempo pada 15 Juli 2023.

Baca juga: Ini Daftar Negara Paling Kompetitif di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?

Surat utang pemerintah yang ditawarkan secara e-SBN tersebut bakal memiliki kupon sebesar 6,4 persen. Artinya, investor yang membeli atau berinvestasi melalui ORI017 bakal mendapatkan imbal hasil sebesar 6,4 persen per tahun dari pemerintah.

Investor ritel dapat membeli ORI017 dengan nilai minimum sebesar Rp 1 juta, sementara maksimum Rp 3 miliar. Lalu, berapa imbal hasil yang akan didapatkan jika berinvestasi lewat ORI017 dengan nilai minimum atau Rp 1 juta?

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. Kemarin BUMN Sibuk Urus Pandemi, kini Dihadapkan pada Agoraphobia

Setelah 3 bulan ikut sibuk menyelamatkan bangsa dari ancaman pandemi Covid 19, berita mengenai BUMN hangat kembali.

Baca juga: 1.709 Penumpang KA Jarak Jauh Dilarang Melakukan Perjalanan

Anda mungkin masih ingat karya-karya BUMN yang dipimpin Erick Thohir di tengah-tengah pandemi. Mulai dari aplikasi PeduliLindungi, mendatangkan alat test, APD untuk rumah sakit sampai pembangunan sejumlah rumah sakit khusus untuk penanganan Covid-19.

Kini perbincangan beralih. Bagaimana artikel lanjutanya? baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com