Pasalnya, selain bisa mempercepat perizinan, penyederhanaan birokrasi, dan reformasi regulasi, teknologi informasi juga bisa mewujudkan banyak hal.
Mulai dari mewujudkan industri 4.0, transformasi digital, infrastruktur, undang-undang, layanan investasi, ekonomi terbarukan, hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) via digital.
Nah, pada keadaan pandemi Covid-19 seperti saat ini, justru bisa menjadi momentum bagi percepatan transformasi digital.
Baca juga: Pemerintah Proyeksi Ekonomi RI Negatif 3,8 Persen di Kuartal II 2020
Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan hal tersebut bisa dibuktikan dengan pemakaian internet yang meningkat.
“Di tengah pandemi ini banyak orang lebih suka belajar. Ini bisa dilihat dari 10,4 juta orang mendaftar kartu prakerja,” ungkap
Selain meningkatkan kompetensi melalui kartu prakerja selama pandemi, pemerintah juga terus melakukan program strategis nasional, dan mendorong UMKM memanfaatkan platform digital.
“Kemarin terjadi penambahan UMKM dalam waktu yang tidak terlalu lama, 14 Mei sampai 9 Juni, ada sekitar 301.000 UMKM,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga mengatakan pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan geopolitik dan arus internasional.
Baca juga: Antisipasi Pandemi Berikutnya, Wamenhan: Ketahanan Pangan Perlu Ditingkatkan
Hal ini kemudian memicu meningkatnya tensi dan protectionism dari banyak negara.
Menurutnya, beberapa negara mulai berpikir harus memproduksi sendiri beberapa rantai pasokan industri utama, seperti di sektor farmasi dan pangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.