Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenius Hadirkan Fitur untuk Kelola Keuangan

Kompas.com - 25/06/2020, 13:27 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank BTPN meluncurkan fitur Moneytory pada aplikasi Jenius untuk memudahkan nasabah mengelola cash flow alias arus keuangan melalui versi terbaru.

Inovasi ini sangat efisien dalam melakukan pencatatan transaksi pengeluaran dan pemasukan keuangan nasabah.

Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi mengatakan  peluncuran Moneytory ini diharapkan mampu memudahkan nasabah untuk menata arus keuangannya agar tidak terjadi overspend atau pengeluaran berlebih.

Baca juga: Gampang, Begini Cara Isi Saldo Rekening Jenius

Hal ini berdasarkan analisis Bank BTPN terkait dengan tiga jenis nasabah berdasarkan cara pengelolaan uang antara lain, tipe Chaos, Moderat dan Orderly.

Tipe Chaos merupakan nsabah yang tidak memiliki tujuan finansial dan cenderung mengabaikan pencatatan dan alokasi anggaran bulanan.

Tipe Moderat merupakan nasabah yang memiliki tujuan finansial nemaun cenderung kurang disiplin menabung.

Selanjutnya tipe Orderly yang memiliki perencanaan keuangan terstrukur, namun belum menemukan sistem pencatatan keuangan yang sesuai.

“Fungsi utama Moneytory antara lain mengetahui ringkasan keuangan yang mencakup pemasukan, pengeluaran dan selisihnya sehingga bisa tahu berapa total saving yang dimiliki yang terorganisir secara otomatis," jelas Irwan melalui konferensi video , Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Jaring Talenta Lokal, Jenius Tech Hub Hadir di Bandung

Irwan mengatakan dengan menggunakan Moneytory Jenius, nasabah bisa mengetahui rincian dari transaksi yang tercatat berdasarkan kategorinya, misalkan untuk kebutuhan sehari-hari, hoby, kegiatan amal dan lain sebagainya.

Selain itu, fitur pada Moneytory juga menecatat sumber-sumber pemasukan dalam rekening nasabah. Misal, pendapatan yang datangnya dari gaji, transfer dari orang tua dan lain sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com