Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19, Asuransi Kesehatan Kian Diminati

Kompas.com - 30/06/2020, 14:29 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Asuransi tradisional yang hanya fokus pada kesehatan tanpa investasi dinilai menjadi sebuah kebutuhan paling penting dan mendasar di masa pandemi Covid-19.

Hal ini seiring dengan perubahan kebiasaan manusia yang mulai menjalani kehidupan baru lebih sehat dan lebih peduli untuk melindungi diri dengan asuransi kesehatan.

Head of Product Development of Prudential Indonesia Himawan Purnama mengatakan. di tengah pandemi Covid-19, banyak orang sadar untuk menjaga kesehatan dan kesehatan menjadi suatu yang tidak bisa ditolerir.

Baca juga: Soal PHK, Serikat Pekerja akan Bawa Gojek ke Pengadilan Hubungan Industrial

“Di awal tahun kita tidak tahu (pandemi Covid-19) akan terjadi dan sebegitu besar dampaknya. Masyarakat benar-benar fokus pada perlindungan kesehatan tradisional dan menginginkan perlindungan fleksibel komplit dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Himawan melalui video konferensi, Selasa (30/6/2020).

Himawan mengatakan saat ini paling dibutuhkan masyarakat bukanlah asuransi dengan bentuk investasi, namun lebih kepada perlindungan kesehatan murni. Hal ini mengingat jumlah penyakit terus bertambah, biaya pengobatan terus meningkan.

Di sisi lain belum ada kepastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Oleh karena itu.  asuransi tradisional dinilai bisa menjadi solusi untuk perlindungan jangka panjang.

“Masyarakat Indonesia fokus pada perlindungan kesehatan, dan kebutuhan ini akan meningkat. Maka itu kita butuh manfaat kesehatan yang tradisional secara jangka panjang,” tambah dia.

Baca juga: Platform Kecantikan Rasakan Perubahan Belanja Konsumen Saat Pandemi

Adapun asuransi tradisional ini berbeda dengan asuransi investasi. Dalam asuransi tradisional murni hanya asuransi kesehatan saja. Premi yang dibayarkan akan hangus dan tidak ada unsur nilai tunai dan investasinya.

Di sisi lain, President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, permintaan akan asuransi tradisional cukup tinggi. Maka dari itu, Prudential meluncurkan PRUSolusi Sehat dan PRUSolusi Sehat Syariah yang khusus untuk mengjangkau kesehatan saja.

Dua asuransi ini, menawarkan proteksi lengkap untuk risiko rawat inap sesuai tagihan rumah sakit dengan kemudahan registrasi. Selain itu administrasi rawat inap lebih cepat, mudah, dan transparan di seluruh rumah sakit mitra Prudential Indonesia, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Baca juga: Permintaan Sepeda Melonjak di Tengah Pandemi, Masyarakat Rela Inden

Jens memastikan saat ini seluruh produk Prudential menawarkan perlindungan Covid-19 secara gratis.

“Kami harus respons sekarang apa permintaan masyarakat paling tinggi, di Prudential kami sudah siapkan free proteksi tambahan untuk Covid-19,” kata dia.

Baca juga: Catat, Ini Tarif Terbaru Bus Damri Bandara Soekarno-Hatta Mulai Besok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Elon Musk Cari Rp 15,53 Triliun untuk Kembangkan Perusahaan Kecerdasan Buatan

Elon Musk Cari Rp 15,53 Triliun untuk Kembangkan Perusahaan Kecerdasan Buatan

Whats New
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Whats New
APBN 2024 Dukung Kesejahteraan Anak, dari Layanan Kesehatan hingga Inklusi Digital

APBN 2024 Dukung Kesejahteraan Anak, dari Layanan Kesehatan hingga Inklusi Digital

Whats New
Ada Pembatasan Angkutan Barang Selama Nataru, Simak Jadwal dan Daftar Jalannya

Ada Pembatasan Angkutan Barang Selama Nataru, Simak Jadwal dan Daftar Jalannya

Whats New
Survei Populix: 54 Persen Masyarakat RI Belanja di 'E-commerce', Mayoritas Gen Z

Survei Populix: 54 Persen Masyarakat RI Belanja di "E-commerce", Mayoritas Gen Z

Whats New
6 Dampak Negatif Adanya Pembangunan Ekonomi

6 Dampak Negatif Adanya Pembangunan Ekonomi

Whats New
Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM

Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM

Whats New
Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?

Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?

Smartpreneur
Menurut Jokowi, Ini Sektor Industri yang Menjanjikan ke Depan

Menurut Jokowi, Ini Sektor Industri yang Menjanjikan ke Depan

Whats New
Modal Rakyat Sediakan Solusi Pembiayaan untuk UMKM Mamin

Modal Rakyat Sediakan Solusi Pembiayaan untuk UMKM Mamin

Smartpreneur
Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Whats New
Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BTN Bentuk Program Pendanaan untuk Investasi di 'Startup'

BTN Bentuk Program Pendanaan untuk Investasi di "Startup"

Whats New
Harga Cabai hingga Kangkung Picu Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Harga Cabai hingga Kangkung Picu Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Whats New
Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com