Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Corona, Sejumlah Maskapai Parkir Pesawat di Gurun, Buat Apa?

Kompas.com - 07/07/2020, 14:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

SYDNEY, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific, menyatakan tengah mengevaluasi apakah akan mengirim sejunlah pesawatnya ke lokasi-lokasi yang tidak terlalu lembab, yakni gurun, untuk diparkirkan.

Hal ini sejalan dengan evaluasi yang dilakukan maskapai tersebut terkait jumlah armada pesawatnya di tengah anjloknya permintaan akibat pandemi virus corona.

Dilansir dari Reuters, Selasa (7/7/2020), sejumlah maskapai lainnya, seperti Singapore Airlines, Qantas Airways, dan Air New Zealand telah mengirim sejumlah pesawatnya ke gurun-gurun di Australia dan Amerika Serikat. Pesawat-pesawat tersebut biasa digunakan untuk melayani penerbangan jarak jauh.

Baca juga: Hong Kong Kucurkan Rp 70 Triliun untuk Selamatkan Cathay Pacific

Pesawat-pesawat tersebut diparkirkan di gurun untuk jangka panjang. Bahkan, ada kemungkinan pesawat-pesawat itu akan "pensiun dini" lantaran anjloknya permintaan diprediksi berlangsung lama.

"Cathay tengah mencermati rencana untuk memarkirkan lebih dari 50 pesawat berbadan lebar dari jajaran 236 armada pesawatnya ke luar Hong Kong, di lokasi yang tidak lembab seperti gurun di Dubai dan Australia," sebut seorang sumber yang enggan disebut identitasnya.

Pihak Cathay Pacific enggan berkomentar mengenai jumlah pesawat yang dipertimbangkan untuk diparkirkan.

Namun demikian, pesawat-pesawat itu melayani penerbangan Cathay Pacific, Cathay Dragon, dan Hong Kong Express.

"Kami tengah mengeksplorasi lokasi-lokasi alternatif di luar iklim musim panas Hong Kong yang lembab, yang dapat memberikan kondisi yang sesuai bagi pesawat kami saat tidak terbang. Ini adalah keputusan yang pruden berdasarkan perspektif manajemen aset," kata pihak Cathay Pacific dalam pernyataannya.

Baca juga: Maskapai di Seluruh Dunia Rugi Rp 1.192 Triliun akibat Covid-19

Sebelumnya, Cathay Pacific menyatakan melakukan tinjauan komprehensif terkait operasional dan akan memberikan rekomendasi kepada jajaran pimpinan terkait ukuran dan bentuk perusahaan yang optimal di masa depan pada kuartal IV 2020 mendatang.

Pada bulan lalu, Cathay Pacific menyatakan bakal menerima dana talangan sebesar 5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 72,1 triliun (kurs Rp 14.438 per dollar AS) dari pemerintah Hong Kong. Dana ini merupakan paket penyelamatan terkait dampak virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com