Data terbaru dari Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) menunjukan, sejak tahun 2012 Energi terbarukan tumbuh secara eksponensial.
Sementara itu, pada penelitian yang berbeda, Shell dalam laporan Sky Scenario-nya (2018), menggambarkan permintaan energi berbasis fosil akan mencapai puncaknya di tahun 2025-2030.
Pada saat itu, Indonesia diproyeksi masuk menjadi 4 negara besar yang ditopang dengan anugerah energi terbarukan panas bumi mendominasi permintaan energi listrik dalam negeri, sedangkan energi fosil dialihkan manfaatnya yang lebih penting lagi untuk kebutuhan sandang, obat-obatan, bahan kimia dan lainnya.
"Pada tahun 2023/4 Proyek Dieng 2 dan Patuha 2 direncanakan akan mencapai Commercial Operation Date (COD), dengan misi penugasan lainnya menjalankan Government Drilling untuk mengurangi risiko investasi eksplorasi panas bumi," tutur Riki.
Baca juga: PLTP Kamojang, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.