Kendati demikian, Buwas memastikan, pihaknya bersama pemerintah tetap waspada dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Ini dilakukan dengan melakukan penyerapan gabah petani
"Kami juga sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk dengan menyerap gabah yang bisa disimpan lebih lama untuk mengantisipasi krisis," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) juga sedang mendorong program percepatan musim tanam kedua (MT II) tahun 2020 yang targetnya bisa memproduksi beras 12,5-15 juta ton.
Baca juga: 5 Fakta Baru Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4
Dengan stok beras dalam negeri hingga Juni 2020 yang tersedia 7,49 juta ton, dan bila musim panen kedua bisa mencapai 15 juta ton, maka stok beras bisa mencapai 22 juta ton hingga akhir Desember 2020.
Pasokan itu akan melebihi kebutuhan nasional yang diperkirakan mencapai 15 juta ton hingga akhir tahun. Dengan demikian, ketahanan pangan ditengah krisis akibat Covid-19 pada tahun ini dinilai bisa teratasi.
"Insya Allah kalau prognosis ini tidak ada halangan, maka akan terjadi surplus sekitar 5-6 juta ton beras, dan akan menjadi carry over untuk tahun depan," ungkap Syahrul dalam webinar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Kamis (2/7/2020).
Baca juga: Sosok Freddy Widjaya, Anak Pendiri Sinar Mas yang Tuntut Warisan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.