Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Tak Terapkan "Lockdown", Ekonomi RI Lebih Baik dari Negara Lain

Kompas.com - 17/07/2020, 17:01 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kinerja perekonomian Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain yang menerapkan kebijakan lockdown atau isolasi total wilayah.

Dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19), pemerintah pun memutuskan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Airlangga pun membandingkan kinerja perekonomian Indonesia dengan beberapa negara seperti Malaysia, Thailland, hingga Filipina.

Baca juga: Imbas Lockdown, Uber PHK 600 Karyawannya di India

Singapura, yang secara resmi telah mengumumkan realisasi kinerja perekonomian kuartal II menunjukkan kontraksi cukup dalam, yaitu 12,6 persen.

"Di dalam kuartal II berbagai negara pertumbuhan ekonomi negatif akibat dari kegiatan pencegahan Covid-19 dalam bentuk lockdown, berbagai negara turun cukup dalam," ujar dia dalam peluncuran Digital Kredit UMKM (DigiKU) melalui video conference, Jumat (17/7/2020).

Dia merinci, untuk Malaysia pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini diperkirakan negatif 8,4 persen, Thailand -11,1 persen, Filipina -17,6 persen.

Selain itu juga Brazil -11 persen dan India bahkan -20 persen.

Pemerintah pun memproyeksi pada kuartal II tahun ini pertumbuhan ekonomi akan tertekan hingga tumbuh negatif 3,8 persen sampai 4,2 per

"Bahkan ada prediksi mendekati 4,5 persen," ujar dia.

Baca juga: Bank Dunia Proyeksi Ekonomi RI Tak Tumbuh, Penduduk Miskin Naik 8 Juta

Airlangga pun optimistis, kinerja perekonomian hingga akhir tahun akan mulai tumbuh negatif. Dirinya berahap di kuartal III minimal Indonesia bisa pulih dengan pertumbuhan di kisaran -1 persen hingga 0 persen.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menilai langkah pemerintah tidak melakukan karantina wilayah atau lockdown dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19 sudah tepat. Ia menyebutkan, jika kebijakan lockdown diberlakukan, hal itu akan berimbas fatal bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin (pertumbuhan ekonomi) bisa minus 17 (persen)," kata Presiden Jokowi saat saat rapat dengan para gubernur di Istana Bogor, Rabu (15/7/2020), dikutip dari Setkab.go.id.

Baca juga: Sri Mulyani: Kuartal II Ekonomi Indonesia -4,3 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com