Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Jadi Tumpuan Pemulihan Ekonomi Saat New Normal

Kompas.com - 17/07/2020, 19:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini pemulihan ekonomi global masih melambat dan penuh ketidakpastian akibat pandemi virus corona.

Kondisi ini terjadi di banyak negara di dunia. Sebagai contoh, Singapura baru-baru ini mengumumkan negaranya masuk ke jurang resesi.

Perekonomian Indonesia pun terindikasi mengalami kontraksi alias pertumbuhan ekonomi minus pada kuartal II 2020. Guna memulihkan perekonomian, pemerintah merilis UU Nomor 2/2020 tentang Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19.

Baca juga: Hingga 14 Juli, BI Sudah Suntik Rp 633,24 Triliun ke Perbankan

UU itu dielaborasi ke dalam berbagai Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan OJK, keputusan Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), dan sebagainya, dengan tujuan percepatan pemulihan ekonomi, agar di kuartal III, kuartal IV, dan seterusnya bisa tumbuh positif sehingga perekonomian Indonesia terhindar dari resesi.

Adapun hingga kini sektor perbankan masih solid dengan indikator rasio-rasio keuangan yang baik. Sektor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk percepatan pemulihan ekonomi setelah sejumlah relaksasi kebijaan diterbitkan oleh Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS.

Deputi Gubenur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengungkapkan program penjaminan bagi perbankan sangat penting guna menjamin penyaluran kredit bagi pemulihan ekonomi nasional.

"Terkait new nomal Bank Indonesia hingga saat ini terus berusaha menyempurkan layanan digitalisasi di sektor keuangan. Kita mulai dari beberapa sektor yang mempunyai impact tinggi dari sisi permintaan yang mampu menyerap tenaga kerja dan menyumbang ekonomi dalam jumlah besar," papar Destry dalam webinar Peran Perbankan Memulihkan Perekonomian Saat New Normal yang dihelat Akurat, Jumat (17/7/2020).

Baca juga: Investor Asing Ramai-ramai Suntik Modal di Perbankan RI

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyebut, perbankan memiliki peran sangat besar lantaran menjadi tulang punggung untuk pemulihan ekonomi. Sebab, semua sektor dunia usaha mengalami penurunan.

"Perbankan sebagai media intermediasi tentu mempunyai permasalahan yang harus diselesaikan. Mereka harus mendapat dana untuk disalurkan, peran pemerintah menjadi sangat penting," terang Misbakhun.

Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto menyatakan, bauran kebijakan yang baik dan konstruktif dari Kemenkeu (fiskal), BI (moneter), dan OJK (perbankan/keuangan) ini menjadi stimulus yang tepat untuk perbankan nasional sehingga dorongan untuk ekspansi bisa diwujudkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com