Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Grab, UMKM dan Gig Worker Sumbang Rp 830 Miliar untuk Perekonomian Yogyakarta

Kompas.com - 21/07/2020, 19:22 WIB
Sri Noviyanti,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics merilis studi yang dilakukan di bulan Januari 2020 di kota Yogyakarta.

Mereka menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Yogyakarta hingga Rp 830 miliar.

“Melalui riset ini, seluruh elemen terkait bisa melihat kontribusi yang sudah dilakukan oleh pihak Grab di sebuah daerah dalam mendukung perkembangan perekonomian masyarakat di sana,” ujar Direktur Eksekutif, Tenggara Strategics, Riyadi Suparno dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

Detil mengenai hasil studi itu dijabarkan secara lengkap.

Baca juga: Grab Luncurkan Program #TerusUsaha, Kini Giliran Yogyakarta

Mitra Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform.

Dalam riset itu, peningkatan pendapatan terlihat dari hasil survei mitra GrabFood yang menyatakan pendapatannya naik hingga 35 persen menjadi Rp 51,7 juta per bulan.

Lainnya, agen GrabKios menyatakan bahwa rata-rata pendapatannya meningkat menjadi Rp 9,6 juta per bulan sejak bergabung.

Adapun 32 persen mitra GrabFood Yogyakarta juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.

Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan juga dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar yang pendapatannya naik hingga 70 persen menjadi Rp 5,4 juta per bulan. Begitu juga mitra GrabBike, pendapatannya meningkat 142 persen menjadi Rp 4 juta per bulan.

Hasil peningkatan pendapatan membuat para mitra bisa menabung dan membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman.

Informasi dari riset tersebut juga mendapati 17 persen mitra pengemudi GrabBike dan 5 persen mitra pengemudi GrabCar di Yogyakarta baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.

Baca juga: Studi CSIS: Grab Tingkatkan Kualitas Hidup dan Inklusi Keuangan Mitra

Seperti telah disebutkan, peningkatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah membuat lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin.

Adapun 79 persen mitra pengemudi GrabBike dan 67 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp 450.000 hingga Rp 1,4 juta.

Sebagai tambahan, 40 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 76 persen mitra pengemudi GrabCar mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab. Mereka mengaku, penyedia jasa keuangan lebih mempercayai mereka.

Pinjaman tersebut, bisa dimanfaatkan oleh mitra Grab untuk mengembangkan bisnisnya hingga berinvestasi pada motor atau mobil baru—yang lagi-lagi bisa dipakai untuk meningkatkan pendapatannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com