Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2020, Laba Bersih BRI Menyusut 36,8 Persen

Kompas.com - 19/08/2020, 12:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 10,20 triliun sepanjang semester I-2020. Angka tersebut itu mengalami penurunan 36,8 persen dari periode sama di 2019 yang sebesar Rp 16,16 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, tekanan ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kinerja keuangan perseroan. Seiring juga dengan upaya perseroan untuk memberikan restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Berbeda dengan krisis sebelumnya, krisis kali ini berdampak ke seluruh lapisan masyarakat, terutama kepada pelaku UMKM akibat adanya pembatasan yang dilakukan. Sejak awal pandemi terjadi, kami fokus melakukan upaya penyelamatan dan membantu kebangkitan UMKM,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Daftar Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI Berbahan Emas Murni

Kinerja BRI sepanjang Januari-Juni 2020 utamanya ditopang penyaluran kredit sebesar Rp 922,97 triliun atau tumbuh 5,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan di bulan Juni 2020 yang sebesar 1,49 persen.

Dari total pinjaman tersebut, sebesar 78,58 persen diantaranya atau senilai Rp 725,27 triliun disalurkan ke segmen UMKM.

Seiring dengan gencarnya restrukturisasi dan penyaluran kredit yang selektif, BRI menjaga raiso kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di level 3,13 persen. Adapun NPL coverage sebesar 187,73 persen pada akhir Juni 2020.

Di sisi lain, kinerja keuangan juga terdorong dengan transaksi digital di BRI sehingga mampu mendongkrak pencapaian pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI). Hingga akhir semester I-2020, perseroan mencatat FBI sebesar Rp 7,46 triliun atau tumbuh 18,59 persen.

Baca juga: Bank Indonesia Diprediksi Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Bps

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI menghimpun Rp 1.072,50 triliun sepanjang semester I-2020 atau tumbuh 13,49 persen di bandingkan periode sama tahun lalu. Kinerja ini juga lebih tinggi dari DPK industri perbankan yang di Juni 2020 tumbuh 7,95 persen.

"DPK BRI didominasi oleh dana murah (CASA) sebesar 55,81 persen atau Rp 598,56 triliun," kata Sunarso.

Seiring dengan pertumbuhan DPK, BRI menjaga risiko likuiditas loan to deposit ratio (LDR) di angka 86,06 persen, atau lebih rendah dengan LDR di akhir Juni 2019 sebesar 92,81 persen. Sementara, permodalan BRI terjaga dengan dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 20,15 persen.

Baca juga: Kekayaannya Meroket, Elon Musk Jadi Orang Terkaya Keempat Dunia

"CAR masih sangat kondusif, cukup, dan mumpuni untuk dorong pertumbuhan kredit, dan ekspansi, serta meng-cover risiko-risiko apabila terjadi keburukan di kemudian hari. Ini menunjukkan kita kelola manajemen risiko dengan baik," kata Sunarso.

Adapun sepanjang Januari-Juni 2020, BRI mencatatkan total aset sebesar Rp 1.387,76 triliun atau tumbuh 7,73 persen dari periode sama di tahun lalu.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Uang Rp 75.000, dari Klarifikasi Baju Adat China hingga Sulit Dipalsukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com