JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja kembali menunda pelaksanaan pelatihan secara tatap muka atau offline. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan angka penularan Covid-19 yang kembali tinggi di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengatakan pelatihan secara tatap muka bakal mulai dilakukan per Agustus 2020.
Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pihaknya telah berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 mengenai pelaksanaan pelatihan tatap muka.
"Disarankan on top dari semula itu pelatihan offline jangan dulu diselenggarakan tidak hanya karena masalah ekonomi yang challenging tapi juga kesehatan dari peserta," ujar Denni ketika memberikan keterangan kepada awak media melalui video conference, Selasa (15/9/2020).
Baca juga: Subsidi Gaji Tahap III Sudah Cair, Silahkan Cek Rekening
Lebih lanjut Denni menjelaskan, menurut Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19 Wiko Adisasmito, pelatihan hanya boleh dilakukan di zona-zona hijau. Namun saat ini jumlah zona hijau masih sangat sedikit.
Di sisi lain, pelatihan secara tatap muka harus memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Dan ini memang untuk beberapa daerah tertentu tidak sebagus di kota-kota besar," jelas Denni.
Selain itu menurut Denni, untuk menerapkan protokol tersebut, maka akan ada ongkos yang lebih besar yang harus dikeluarkan. Penggunaan ruang untuk pelatihan pun tidak bisa maksimal.
Baca juga: AP I Turunkan Harga Rapid Test Jadi Rp 85.000 di Bandara-bandara Ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.