Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ledakan" di Youtube dan Banjir Iklan

Kompas.com - 16/09/2020, 06:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Era digitaliasi membuat sebagain besar orang beralih memenuhi kebutuhan informasi melalui internet, tak lagi hanya mengandalkan media konvensional seperti televisi, koran, hingga majalah. Salah satunya yang tengah populer adalah Youtube.

Youtube saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, baik dari segi penonton maupun content creator. Hal ini mampu memikat berbagai merek untuk memasarkan produknya lewat iklan di platform over the top (OTT) tersebut.

Menurut data ComScore VMX, ada 93 juta penonton Youtube di Indonesia berusia di atas 18 tahun yang menonton video setiap bulannya selama setahun terakhir. Jumlah kategori penonton dewasa itu meningkat hingga 10 juta dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Ini Provinsi yang Dapat Penyaluran Terbesar

Di sisi lain, pertumbuhan para content creator juga dinilai tinggi. Bahkan 600 channel di Indonesia berhasil memperoleh lebih dari 1 juta subscriber.

"Ledakan channel ini tidak mungkin terjadi tanpa konten yang kaya dan beragam dari para kreator, yang berasal dari seluruh penjuru negeri, bukan hanya kota-kota besar," ujar Head of Large Customer Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim dalam diskusi virtual Youtube, Selasa (15/9/2020).

Berkaca pada populasi digital Youtube yang terus berkembang, menurut Muriel, para pemilik merek pun bisa memanfaatkannya dengan memasarkan produk lewat pengalaman yang dipersonalisasi kepada audiens. Di samping juga memperhatikan tren dari penulusuran video yang dilakukan penonton.

Data menunjukkan, di Indonesia tren waktu tonton untuk video tentang sains, humaniora, bisnis, dan hukum di Youtube dalam rentang 12 bulan hingga Juni 2020, tumbuh lebih dari 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Pelatihan Tatap Muka Kartu Prakerja Kembali Ditunda, Ini Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Whats New
Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Whats New
Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

Whats New
BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

Whats New
Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

Whats New
Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

Whats New
Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

Work Smart
Kenapa Ada Dua Mesin 'Tap' di MRT Jakarta? Ini Alasannya

Kenapa Ada Dua Mesin "Tap" di MRT Jakarta? Ini Alasannya

Whats New
Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com