JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Sandiaga Salahudin Uno melihat belakangan ini banyak usaha kecil menengah (UKM) dan startup di Indonesia mengaplikasikan survival mode.
Tujuannya agar usahanya dapat kembali melesat ketika pandemi virus corona (Covid-19) telah berakhir.
Sandiaga menegaskan, memang patut disayangkan model bisnis survival mode tidak akan bertahan, sebab tidak seorang pun tahu kapan krisis ini akan berlalu.
Baca juga: Menkop UKM: Dalam Beberapa Krisis Terakhir, UMKM Hadir Sebagai Pahlawan Ekonomi...
Bahkan, apa yang kita sebut normal di masa pra-pandemi harus mengalami pendefinisian ulang.
Maka dia menegaskan yang semestinya dilakukan oleh UKM dan startup agar tetap unggul di era kenormalan baru.
“Pebisnis harus reinvent pengetahuan bisnis mereka untuk memunculkan model bisnis yang baru,” ujar Sandiaga dalam webinar di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sandiaga menuturkan, UKM dan startup mau tidak mau harus mengedepankan aspek kesehatan dan digitalisasi dalam setiap tahapan bisnis mulai dari pemesanan, pembayaran, produksi, hingga penyediaan barang.
“Zaman sekarang data dan tren bisnis bisa kita dapatkan dengan mudah. Kita tinggal mengamati, meniru, dan memodifikasi tren yang ada sehingga kita memiliki model bisnis baru,” ujarnya.
Baca juga: Dekatkan UMKM ke Investor, Kemenkop UKM Jalin Kerja Sama dengan BKPM
Sandiaga menegaskan, ada empat kekuatan yang bisa digaungkan dalam duia enterprenersip yaitu, pencapaian atau target, stimulasi, arah atau tujuan, dan keamanan bisnisnya.
“Bila ini semua bisa digapai maka apapun usahanya pasti akan sangat maju,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR Kamrussamad mengatakan, di era digitalisasi saat ini para pengusaha muda harus bisa beradaptasi. Salah satunya membuka kemitraan dengan elemen atau komunitas seperti asosiasi industri kreatif.
"Kemitraan dengan komunitas berbasis industri kreatif ini menjadi penting terutama agar produk wirausaha bisa ikut terpasarkan dengan baik," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.