Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Merugikan, tetapi Dorong Strategi Bisnis yang Inovatif

Kompas.com - 24/09/2020, 17:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Inovasi ini dilakukan karena pemerintah memang melarang restoran untuk menyediakan layanan makan di tempat atau dine in. Padahal, kata Afit, steak merupakan menu yang paling pas disantap saat baru saja matang.

"Selama ini kan (selain dine in), kita adanya delivery sama take away. Tapi kan sebenarnya steak itu makanan yang paling enak disajikan fresh from the oven," kata dia.

Baca juga: Ini Kendala yang Kerap Dihadapi Pelaku Bisnis Mikro dalam Usahanya

Nah, strategi yang semula tercipta karena desakan kondisi yang merugikan tersebut, menurut Afit, kedepannya akan terus diadopsi menjadi divisi bisnisnya yang baru. Ia melihat peluang dari inovasi yang dilakukannya.

"Apabila semuanya sudah terkendali pun (pandemi selesai), sepertinya kita melihat ini ada potensi maka akan dijadikan unit bisnis yang baru malahan," ungkapnya.

Kedepannya Afit mengaku bakal fokus pada pengembangan dua divisi ini, yakni layanan 'ready to cook' dan layanan makan di dalam mobil pembeli.

Semakin gencar menjual lewat e-commerce sembari memiliki restoran dengan lahan parkir yang luas.

"Kalau bisa kita cari tempat parkir yang luas supaya orang bisa makan di mobil," imbuh dia.

Baca juga: PSBB Jilid II, Angka Kunjungan ke Restoran di Jakarta Turun Jadi 19 Persen

Untuk penjualan 'ready to cook' bahkan kini tengah Afit kembangkan ke sistem waralaba atau franchise. Di mana toko akan dibuka secara online, dengan seluruh bahan dan peralatan pendukung disediakan oleh Holycow! Steakhouse.

"Jadi mereka bisa jualan juga di rumah. Ini sekaligus semacam pemberdayaan karena kan beberapa orang juga sudah di layoff (PHK) dan ingin ingin punya usaha baru. Nah kami ingin coba masuk kesitu sekarang," papar Afit.

Tak cukup di situ, pandemi juga memberikan ide konsep restoran yang berbeda dari sebelumnya Afit biasa lakukan. Ia bilang, ke depan restorannya akan lebih mengutamakan konsep ruang terbuka atau outdoor, sehingga sirkulasi udara akan terjaga.

"Konsep restorannya akan saya ubah. Saya punya rencana jadi konsep outdoor, jadi sirkulasi udaranya lebih bebas, tidak tergantung pada sirkulasi udara yang di dalam ruangan (indoor). Kan recycle udara memang menjadi concern juga di masa-masa pandemi seperti ini," jelas Afit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com