JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara jangka panjang di pasar perdana Rp 234,65 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembelian itu merupakan total keseluruhan dari mekanisme pembiayaan APBN yang disepakati dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I tanggal 16 April 2020, dan SKB II tanggal 7 Juli 2020.
"Totalnya untuk pelaksaan Undang-Undang Nomor 2/2020, melalui SKB I dan II BI telah membeli SBN Rp 234,65 triliun," kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Senin (28/9/2020).
Baca juga: Literasi Keuangan Penting Saat Memulai Usaha, Ini Alasannya
Perry merinci, realisasi pembelian SBN melalui mekanisme pasar sesuai SKB I tanggal 16 April sebesar Rp 51,17 triliun.
Pembelian ini melalui skema lelang utama, Greenshoe Option (GSO) Rp 11,77 triliun, dan Private Placement Rp 3,68 triliun.
Sementara dalam SKB II, SBN yang telah dibeli sebesar Rp 183,48 triliun melalui Private Placement. Berdasarkan skema burden sharing II, pemerintah dan BI telah sepakat membiayai public goods Rp 397,56 triliun.
Pihaknya juga menyepakati pembiayaan untuk non-public goods UMKM Rp 177,03 triliun. Hingga 17 September lalu, realisasi pembagian beban dengan pemerintah untuk non-public goods terkait UMKM telah mencapai Rp 44,38 triliun.
Baca juga: Kenapa Suku Bunga Kredit Susah Turun? Ini Penjelasan Bos BI
"SKB tanggal 7 Juli, ada non public goods di mana BI berbagi beban. Jadi pemerintah hanya menanggung reserve repo 3 bulan dikurangi 1 persen. Sisanya selisih yield SBN dengan 2,7 atau 2,8 persen beban dari BI," papar Perry.
Sebagai informasi, data transaksi posisi kepemilikan SBN oleh BI per 25 September 2020 sudah mencapai Rp 640,60 triliun. Jumlah ini termasuk pembelian SBN di pasar sekunder.
Pembelian SBN di pasar sekunder ini bertujuan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Tercatat, pembelian SBN di pasar sekunder telah mencapai Rp 166,2 triliun.
Baca juga: Besok, Pemerintah Lelang Sukuk Negara dengan Target Rp 10 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.