Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitch Ratings Beri Peringkat AAA untuk Bank Bukopin

Kompas.com - 22/10/2020, 16:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia memperbarui Peringkat Nasional jangka panjang PT Bank Bukopin Tbk sebanyak 4 peringkat menjadi idAAA.

Sebelumnya Fitch juga telah menaikkan peringkat Bank Bukopin menjadi idAA- pada Agustus 2020.

Dalam laporannya, Fitch memperbarui peringkat tersebut berdasarkan tuntasnya proses penambahan modal Bank Bukopin oleh KB Kookmin Bank. Bank terbesar di Korea Selatan itu menjadi pemegang saham di perseroan sejak 2018.

Baca juga: Masuknya Kookmin Bakal Perkuat Pengawasan Bank Bukopin

Saat ini KB Kookmin Bank memiliki porsi saham di Bukopin sebesar 67 persen, dan sejak akhir Juli 2020 atas persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali.

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono menyatakan, kepemilikan mayoritas KB Kookmin terhadap perseroan semakin meningkatkan kepercayaan publik, termasuk Fitch Ratings.

Adapun Fitch menyebut, porsi tersebut semakin meyakinkan publik bahwa kepemilikan KB Kookmin Bank yang semakin besar atas Bank Bukopin dapat memiliki dampak signifikan untuk terus tumbuh berkelanjutan.

Di sisi lain Fitch menyatakan, Peringkat Nasional Jangka Panjang Bank Bukopin mencerminkan ekspektasi bahwa perseroan saat ini memiliki induk yang kuat dan memiliki kecenderungan tinggi untuk memberikan dukungan kepada perseroan.

Baca juga: Duduk Perkara Polemik di Bank Bukopin

Sebagai informasi, Peringkat Nasional Jangka Panjang idAAA menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Perusahaan Pemeringkat dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut.

Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang rendah terhadap semua emiten atau obligasi lain. Rating tersebut juga masuk dalam kategori Investment Grade.

Perusahaan yang berada di peringkat minimal BBB- hingga AAA dianggap memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi utangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com