Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Menanti Penerbangan Domestik Normal Kembali

Kompas.com - 29/10/2020, 16:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah tersebar luas tentang bagaimana pandemi Covid-19 yang menghantam industri penerbangan global tidak terkecuali Indonesia. Dalam upaya mengatasi kesulitan finansial, telah banyak langkah inovatif yang diambil oleh berbagai manajemen dari maskapai penerbangan baik di dalam dan luar negeri.

Garuda Indonesia misalnya, telah mendandani beberapa pesawat terbangnya dengan masker untuk menarik perhatian banyak pihak sekaligus mengundang keingintahuan banyak orang dan berharap selera untuk bepergian dapat meningkat kembali.

Sementara itu Maskapai Penerbangan Singapura telah menyelenggarakan penerbangan statis menggunakan pesawat terbang raksasa super modern Airbus A-380 dalam format restoran yang menyajikan “dinner on board”.

Pokok permasalahan adalah minat untuk bepergian menggunakan pesawat terbang telah jauh berkurang seiring merebaknya virus covid 19 pada awal tahun 2020. Tentu saja berkurangnya minat terbang bagi para "air traveler" berawal dari kekhawatiran akan terpapar Covid-19.

Penjelasan dari pihak maskapai penerbangan tentang kelengkapan kabin dengan sistem aliran udara yang menjamin sirkulasi yang aman terhadap penyebaran virus masih belum mampu meyakinkan para calon penumpang.

Demikian pula penjelasan dari beberapa pihak yang menyatakan bahwa belum ada bukti nyata tentang munculnya klaster Covid-19 dalam operasi penerbangan, tidak pula bisa mendongkrak jumlah peminat penumpang pesawat terbang.

Seiring dengan menyusutnya pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada menurunnya pendapatan, dipastikan juga berpengaruh pada kemampuan orang untuk bepergian menggunakan pesawat terbang yang tiketnya mahal.

Sebenarnya, belakangan ini keinginan untuk bepergian lagi menggunakan sarana angkutan udara terlihat sudah mulai meningkat secara bertahap, akan tetapi masih tetap berada jauh dari apa yang diidamkan oleh Maskapai Penerbangan.

Beberapa faktor yang menjadi alasan adalah ribetnya prosedur tambahan protokol kesehatan yang harus dijalankan oleh para calon penumpang. Sejalan dengan itu diperoleh kabar bahwa belum adanya keseragaman prosedur tambahan yang harus dilaksanakan pada titik pemberangkatan dan pada kota tujuan. Aturan dan atau regulasi yang diberlakukan pada tiap-tiap daerah belum mengacu kepada pedoman yang standar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Angkutan Barang yang Boleh Melintas Selama Mudik Lebaran 2023

Daftar Angkutan Barang yang Boleh Melintas Selama Mudik Lebaran 2023

Whats New
Istri Kepala BPN Jaktim yang Pamer Kekayaan: Di Medsos Nggak Benar

Istri Kepala BPN Jaktim yang Pamer Kekayaan: Di Medsos Nggak Benar

Whats New
Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Whats New
Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Whats New
Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Whats New
Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Rilis
Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Whats New
Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Whats New
Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Work Smart
Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Earn Smart
Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Whats New
Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Whats New
Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+