Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2020, Laba Bersih Bank Mega Melejit 27,8 Persen

Kompas.com - 11/11/2020, 20:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mega Tbk membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal III 2020. Laba tersebut naik 27,7 persen dari Rp 1,7 triliun.

Laba bersih juga tumbuh sebesar 27,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 1,8 triliun dari Rp 1,4 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib menyebutkan, pertumbuhan laba Bank Mega dikontribusi dari naiknya Net Interest Income (NII). Berdasarkan laporan keuangan perseroan, NII naik 8,3 persen (yoy) menjadi Rp 2,97 triliun dari Rp 2,75 triliun.

"Pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih Perbankan per Agustus 2020 yang mengalami pertumbuhan negatif menjadi sebesar -2,57 persen (yoy)," sebut Kostaman dalam siaran pers, Rabu (11/11/2020).

Selain NII, kenaikan laba disumbang oleh meningkatnya fee based income. Secara tahunan, fee based ini naik 3,1 persen menjadi Rp 1,64 triliun dari Rp 1,59 triliun. Kenaikan laba diperkuat dengan menurunnya biaya operasional yang menyebabkan rasio BOPO turun jadi 71 persen dari 74,8 persen.

“Semakin rendah ini menunjukkan semakin efisiennya Bank Mega dalam melakukan kegiatan operasionalnya,” jelas Kostaman.

Baca juga: Naik 22,66 Persen, Laba BSM Tembus Rp 1,07 Triliun di Kuartal III

Penyaluran kredit meningkat 4,7 persen

Dari sisi kredit, Bank Mega mencatat kenaikan penyaluran 4,7 persen (yoy) menjadi Rp 50,5 triliun. Tercatat, kredit korporasi berkontribusi sebesar Rp 25,9 triliun (naik 33,1 persen)

Komposisi kredit Bank Mega didominasi terutama oleh 3 segmen kredit, yaitu Kredit Korporasi (51 persen), Joint Finance (25 persen) dan Kartu Kredit (13 persen). Adapun NPL turun dari 1,15 persen menjadi 1,03 persen.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Mega mencatat kenaikan 15,5 persen (yoy) menjadi Rp 76,3 triliun dari Rp 66 triliun. Dengan begitu, aset Bank Mega meningkat 18,2 persen (yoy) menjadi Rp 103,8 Triliun.

Pencapaian DPK dan Kredit menjadikan rasio LDR pada September 2020 turun jadi 64, persen dari sebelumnya 71,0 persen.

Sementara itu, struktur permodalan Bank Mega yang tercermin dari rasio CAR September 2020 meningkat menjadi 26 persen pada periode September 2020, meningkat jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 24,4 persen.

Baca juga: BRI Raup Laba Rp 14,12 Triliun di Kuartal III 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com