Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos OJK Sebut Rasio Kredit Macet Bisa Tembus 16 Persen Bila Tak Ada Restrukturisasi

Kompas.com - 12/11/2020, 19:40 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap kinerja pasar keuangan, salah satunya di industri perbankan.

Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengeluarkan kebijakan terkait restrukturisasi kredit yang diatur melalui POJK Nomor 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian sebagai kebijakan countercyclical.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, kebijakan tersebut membantu dalam menekan rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL).

Bahkan menurut dia, bila kebijakan tersebut tidak dikeluarkan, rasio kredit macet bakal mencapai 16 persen.

Baca juga: Kemnaker Sebut UU Cipta Kerja Dapat Tingkatkan Produktivitas Kerja

"NPL 13,5 persen itu dengan POJK, kalau tidak dengan POJK angkanya itu adalah 16 persen," ujar Wimboh ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11/2020).

Untuk diketahui, rasio NPL per September 2020 tercatat sebesar 3,22 persen. Sementara pada bulan sebelumnya sebesar 3,15 persen.

Untuk mengurangi lonjakan NPL, OJK pun telah memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit hingga Maret 2022 mendatang.

Dia pun meyakini dalam beberapa bulan ke depan kondisi perekonomian kian membaik.

"Ini yang perlu kita ketahui temporary majors dan paham harus kita normalkan, kapan debitur itu bisa recover. Kami yakin bulan-bulan ke depan sudah mulai recover," ujar Wimboh.

"Apalagi kalau vaksin bisa didistibusikan dan efektig. Ini akan memberikan kepercayaan masyarakat yang lebih," ujar dia.

Untuk diketahui, hingga 12 Oktober 2020 restrukturisasi kredit perbankan telah terealisasi Rp 918,34 triliun.

Restrukturisasi kredit tersebut diberikan kepada 7,5 juta debitur.

Rinciannya, sebesar Rp 362,34 triliun ke 5,85 juta debitur UMKM dan Rp 555,99 triliun kepada Rp 1,65 juta debitur non-UMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com