JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis provinsi yang dipimpinnya akan menjadi wilayah yang memiliki daya saing global terkait investasi. Keyakinan ini seiring dengan meningkatnya investasi di tengah pandemi.
Emil, sapaan akrabnya, menyatakan realisasi komitmen investasi yang masuk ke Jawa Barat selama pandemi Covid-19 justru mengalami kenaikan hingga enam kali lipat atau Rp 360 triliun pada tahun ini dibandingkan 2019.
"Tahun lalu, investasi yang masuk di kami sekitar Rp 50 triliun-Rp 60 triliun. Saya sangat terkejut karena selama pandemi (investasi) malah meningkat enam kali lipat. Ini menunjukan bahwa Jawa Barat sangat disukai dan dicintai” ujarnya dalam West Java Investment Summit 2020 secara virtual, Senin (16/11/2020).
Baca juga: BPS: Libur Panjang di Oktober 2020 Pulihkan Minat Belanja Masyarakat
Di sisi lain, ada beberapa faktor yang diyakini Emil membuat Jawa Barat menjadi tempat yang tepat untuk berinvestasi. Pertama, wilayah ini memiliki kelebihan di bidang infrastruktur yang mempuni, berkualitas, dan saling terhubung.
Menurutnya, bulan depan pihaknya akan meresmikan pembangunan tahap pertama Pelabuhan Patimban. Selain itu, pada dua tahun mendatang akan ada Kereta Cepat Bandung-Jakarta, yang sekaligus menjadi kereta cepat pertama di ASEAN. Proyek ini tengah digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC).
“Banyak jalan tol yang juga akan selesai, salah satunya Tol Cisumdawu," kata dia.
Faktor lainnya, yakni terkait produktivitas sumber daya manusia di Jawa Barat yang dinilai paling tinggi di Indonesia. Hal ini ucapnya, berdasarkan survei terbaru terkait kompetitif tenaga kerja, yang hasilnya menunjukkan Jawa Barat dapat bersaing dengan Thailand dan Vietnam.
Baca juga: Pelabuhan Patimban Ditargetkan Beroperasi Desember 2020 untuk Aktivitas Ekspor dan Impor
Pada akhirnya, hal tersebut membuat Jawa Barat jadi tempat favorit untuk investasi. Ini terbukti dari 60 persen total industri di Indonesia berlokasi di Jawa Barat.
"Seperti lebih dari 2.000 perusahaan asal Korea Selatan itu ada di Jawa Barat, begitu juga ribuan perusahaan asal Jepang," kata Emil.
Menurut Emil, untuk terus memperkuat daya saing, maka Jawa Barat berkomitmen terus membenahi empat hal yakni terkait pendidikan, infrastruktur berkualitas, stabilitas sosial politik, dan reformasi birokrasi.
"Tentunya kami masih banyak kekurangan, yang akan kami perbaiki, melalui dukungan politik, reformasi birorasi, kepala daerah, hingga pelaku bisnis, memang kita harus bekerja secara tim," pungkasnya.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2020 tercatat mencapai Rp 611,6 triliun dari target Rp 817,2 triliun. Dari nilai tersebut, andil realisasi investasi di Jawa Barat menjadi yang terbesar dibandingkan provinsi lainnya, yakni senilai Rp 28,4 triliun atau 13,6 persen dari total investasi.
Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Agar Bisnis Online Anda Meningkat di Tengah Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.