Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Perkecil Risiko Investasi? Jangan Hanya Main di Satu Instrumen

Kompas.com - 19/11/2020, 19:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi menjadi bagian yang penting dalam pengelolaan keuangan.

Sebab, berfungsi untuk persiapan kebutuhan yang terencana maupun tidak terencana di masa mendatang.

Kendati demikian, investasi juga bisa memberikan risiko kegagalan.

Baca juga: Menaker Gandeng Polri untuk Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

VP Business Development Pluang, Humprey menyarankan, ada baiknya melakukan diversifikasi atau investasi di beragam instrumen.

"Lebih baik diversifikasi, jangan taruh investasi di satu tempat saja," kata Humprey dalam diskusi virtual mengenai perilaku investasi dan menabung, Kamis (19/11/2020).

Humprey mengatakan, investasi bisa di taruh di instrumen berisiko rendah meski keuntungan yang di dapat kecil, seperti deposito, surat berharga negara (SBN), atau emas.

Bisa juga ditaruh di instrumen berisiko tinggi dengan tujuan mendapat keuntungan besar, seperti pada reksa dana saham atau saham.

Menurut Humprey, cara ini akan menekan potensi kerugian yang besar akibat investasi di instrumen berisiko tinggi.

Sebab, investasi di instrumen berisiko rendah dipastikan memberi keuntungan.

"Sehingga jika ada risiko di salah satu instrumen investasi, jadi enggak jatuh semua, karena sudah diversifikasi," ungkap dia.

Humprey menambahkan, jika memang tidak menyukai investasi yang berisiko tinggi, namun juga tidak menyukai keuntungan yang kecil, maka bisa melirik investasi saham dan emas.

Baca juga: Bakal Ada 44 Aturan Turunan UU Cipta Kerja, Intip di Laman Ini

Ia mengatakan, akan lebih baik komposisi dana investasi di bagi 50:50 pada kedua instrumen tersebut.

Emas berfungsi untuk meminimalkan risiko sebab instrumen ini memang termasuk safe haven.

Sementara investasi di saham bisa dilakukan dengan mengoleksi saham perusahaan yang harganya tidak terlalu fluktuatif.

Sehingga risiko jadi lebih rendah, meski tentunya keuntungan tak terlalu besar.

"Ambil emas untuk minimalkan risiko, tapi seimbangkan dengan saham yang enggak fluktuatif. Jadi bisa ambil aman, tapi juga risikonya tidak terlalu rendah (sehingga keuntungan tidak terlalu kecil)," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com